Mohon tunggu...
Tanuya Aini Harahap
Tanuya Aini Harahap Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pecinta cerita fiksi yang gemar berhalusinasi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Stop Lalai dalam Berkendara! Malaikat Maut Tak Pernah Salah Ketika Mencabut Nyawa

22 Desember 2022   07:00 Diperbarui: 22 Desember 2022   07:07 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Oleh: Tanuya Aini Harahap | Dr. Gustianingsih, M. Hum.

“Ngapain pake helm? Kaca spion mesti dua? Trus harus punya SIM segala? Ribet amat. Udahlah … lempeng aja, hidup itu dibawa santai bro.”

Kalimat sakral berkedok bodoh yang seringkali diucapkan oleh para pengemudi warga +62 ketika ingin melayangkan nyawa. Dengan kondisi motor dimodifikasi ala-ala kekinian, gaya pengemudi yang sok kreak bercampur narsis dan cara mengemudi yang ugal-ugalan tanpa pengaman merupakan paket rumah sakit berhadiahkan kematian jika kita sebagai pengemudi terlalu bersemangat untuk mendapatkan panggilan jalur undangan ke akhirat dan berjumpa dengan ‘si jubah hitam’ alias malaikat maut.

Dari contoh penjelasan singkat di atas mengenai kriteria pengemudi anak zaman sekarang, terutama anak laki-laki. Tak heran, jika setiap harinya dapat ditemukan kasus-kasus kecelakaan lalu lintas oleh pihak-pihak berwenang di jalan raya, tepatnya para polisi. 

Menurut data dari kepolisian di tahun 2017, setiap jamnya terdapat 3 orang yang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas. Di tahun 2022, Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri menyatakan pula jumlah kecelakaan lalu lintas di seluruh Indonesia mencapai 94.617 kasus. Jumlah tersebut melonjak dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yakni tahun 2021 dengan kasus kecelakaan sebanyak 70.000.

“Saya mengingatkan kepada masyarakat, stop pelanggaran sehingga menekan angka kecelakaan. Keselamatan yang paling utama,” kata Kasubdit Dikmas Dikamsel Korlantas Polri Kombes Arman Achdiat di Lapangan Sempur, Kota Bogor, Sabtu (19/12/2022).

Kecelakaan Itu Adalah Takdir?

“Gue jatuh dari motor ginian tuh namanya takdir, bukan lalai. Kalok bukan takdir gue buat jatuh mah mau gimanapun gue ngendarain motor juga gak bakal kenapa-napa.”

Aneh tapi nyata, masih ada saja anggapan sepihak bagi para pengguna motor warga +62 ketika mengalami kecelakaan, seperti jatuh dari motor, tabrakan, atau keserempet kendaraan lain bahwasannya semua itu adalah takdir. Takdir yang dimaksud di sini ialah kecelakaan yang memang sudah seharusnya terjadi dan tidak bisa dihindari. 

Jika kita mempercayai sebuah agama, khususnya Agama Islam. Di dalam Agama Islam, terdapat takdir yang merupakan ketentuan dari Allah SWT yang mana takdir itu dapat diubah oleh manusia dengan cara ikhtiar dan doa. Dan jika kita berkendara dengan benar, tentu kecelakaan bisa dikurangi dan dihindari. Namun sayangnya, manusia itu pada dasarnya suka mengeluh dan bersifat pelupa.

Faktor Utama Penyebab Kecelakaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun