Di Lumajang terdapat banyak desa, salah satunya adalah Desa Kedungjajang. Jika di dengar nama Kedungjajang ini sangatlah unik.
Aku tertarik untuk mencari asal usul nama Kedungjajang. Mendengar dari cerita kakek nenek.
Dahulu ada seorang sakti mandra guna menyusuri jalan hingga sampai di salah satu sungai yang bernama sungai Juet. Lalu ia melihat ada suatu Kedung yang terlihat sangat angker. Dan ia sangat penasaran akan kedalamannya. Iya berinisiatif menebang bambu yang bernama Jajang dan digunakan untuk mengukur kedalaman Kedung tersebut. Entah bagaimana, bambu tersebut tidak mencapai ke dasar sungai. Tetapi ia terus berusaha dengan mengganti bambu tersebut dengan yang lebih panjang. Hasilnya nihil, tetap tidak sampai ke dasar sungai.
Akhirnya ia menamai daerah sekitar sungai tersebut dengan sebutan Kedungjajang. Lambat laun semakin banyak orang yang bermukim di daerah sana, sampai terbentuklah pemerintahan.
Sampai saat ini pun sungai tersebut terkenal angker. Akses untuk kesana harus melewati kebun-kebun warga. Jika memakai kendaraan hanya bisa di akses kendaraan roda dua.
Dahulu waktu aku kecil sering bermain ke sungai tersebut bersama teman-teman. Bukan di sungai Juet nya tetapi sungai yang berada di sampingnya yang bernama sungai keppo. Sungai ini terkenal sangat dalam. Tetapi aku tidak tahu keadaan sungai saat ini.
Sungainya sangat jernih dan di seberangnya terdapat sawah-sawah yang terhampar luas milik warga sekitar. Bukan hanya sawah tetapi juga ada kebun jagung dan pohon-pohon kelapa yang menjulang.
Kurang lebih seperti itu asal usul Desa Kedungjajang yang aku ketahui.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI