Mohon tunggu...
Tantra Dipta Prawira
Tantra Dipta Prawira Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat

Tertarik dengan edukasi kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kemungkinan Penyakit Hepatitis Akut Menjadi Pandemi

22 Mei 2023   18:24 Diperbarui: 22 Mei 2023   18:30 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemungkinan penyakit Hepatitis Akut Menjadi Pandemi

Penyakit hepatitis adalah peradangan pada hati atau liver. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari infeksi virus, kebiasaan mengonsumsi alkohol, penggunaan obat-obatan tertentu penyakit autoiPmun ( kondisi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang tubuhnya sendiri), dan infeksi cacing hati. Jika disebabkan oleh adanya virus, penyakit hepatitis ini bisa menular ke orang lain. 

Penyakit hepatitis ini ditandai dengan gejala seperti demam, nyeri sendi, dan sakit perut. Kondisi ini bisa berlangsung selama 6 bulan (akut) atau lebih dari 6 bulan (kronis). Ada berbagai hal yang dapat menyebabkan hepatitis, mulai dari infeksi virus, kecanduan minuman beralkohol, penggunaan obat-obatan tertentu, penyakit autoimun, dan infeksi cacing hati.

Adapun faktor yang mempengaruhi risiko seseorang dapat menderita Hepatitis, yaitu tidak mencuci tangan setelah menggunakan toilet, tidak mencuci tangan sebelum makan, berbagi barang pribadi seperti gunting kuku, pisau cukur, mengonsumsi jenis obat yang mengandung paracetamol, atau minum obat herbal tanpa anjuran dokter, dan menderita penyakit ( human immunodeficiency virus) HIV. 

Adapun gejala hepatitis akut ini, antara lain tubuh kita sering terasa lemas, hilangnya nafsu makan, hingga diare. Dan gejala ini mirip dengan berbagai penyakit lainnya. Menurut para ahli, gejala hepatitis akut mirip dengan gejala hepatitis A, yang penularannya melalui makanan. Namun, belum ada fakta ilmiah mengenai identifikasi virus dan pengobatan penyakit hepatitis ini.

 Data kasus di Indonesia yang dimiliki Kementrian Kesehatan, Kasus hepatitis akut terjadi pada usia di bawah lima tahun. Kemudian, terdapat tiga orang dengan usia 11-16 tahun, dan empat orang berusia 5-10 tahun. Risiko anak terserang penyakit Hepatitis di bawah lima tahun lebih besar dibandingkan dengan remaja. Jadi sepertinya tidak perlu melakukan evaluasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM). 

Oleh karena itu, mari kita tetap menerapkan gaya hidup bersih dengan rajin mencuci tangan, tidak makan sembarangan, tidak berbagi alat makan dengan orang lain, seperti kita menjaga kebersihan kita dimasa pandemi ini, karena jika kita menghiraukan tentang Hepatitis ini, bisa saja dapat menimbulkan pandemi baru setelah pandemi Covid-19 ini.

Definisi kasus Covid-19 ini tidak jauh dengan kasus hepatitis, tetapi, penyakit hepatitis akut bukanlah penyakit baru. Bahkan pemerintah sudah merencanakan program imunisasi. 

Namun, kasus hepatitis akut yang ditemukan ini menyebabkan kerusakan pada hati yang cukup parah dengan gejalanya yang sangat cepat. Karena itu, perlu pengawasan dan edukasi orangtua terhadap anak-anak akan bahaya penyakit hepatitis ini. Sebab, penyakit yang penyebabnya belum diketahui secara spesifik ini menyasar kepada kalangan anak-anak. 

Kita semua pasti tidak ingin untuk kembali belajar secara daring, karena sudah lama tidak bersekolah dalam situasi normal, kita tentu sangat tidak ingin itu terjadi. Saat ini masyarakat di dunia, khususnya di Indonesia memang belum keluar dari situasi pandemi Covid-19, sementara itu di sisi lain, penularan hepatitis akut yang masih misterius ini juga masih belum dipastikan akan menjadi pandemi berikutnya atau tidak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun