Mohon tunggu...
Taninda mey
Taninda mey Mohon Tunggu... Lainnya - Saya Mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Surabaya

Saya memiliki banyak cara untuk menyenangkan diri sendiri. Salah satu caranya yaitu dengan melakukan hobi yang saya miliki. Menulis dan membaca menjadi antidepresan bagi saya. Saya menyukai buku fiksi genre thiller, dan juga nonfiksi seperti pengembangan diri, atau yang berkaitan dengan psikolog.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tingkatkan Kemampuan Berliterasi, Ini Dia Model Pembelajaran yang Diterapkan Mahasiswa Asistensi Mengajar UM Surabaya

24 November 2023   16:13 Diperbarui: 24 November 2023   16:28 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Pembelajaran di Kelas/dokpri

Program Asistensi Mengajar (AM) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya terlaksana pada bulan Agustus. Penerjunan mahasiswa dimulai pada 8 Agustus 2023. Program Asistensi Mengajar ini terlaksana hingga bulan November. Asistensi Mengajar merupakan salah satu BKP Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang membuka kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar secara langsung dari dunia nyata dengan mempraktikkan experiential learning. Salah satu mitra sekolah adalah SD Negeri Kebalandono yang terletak di Desa Kebalandono, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur. Setiap sekolah terdapat dua mahasiswa yang bertugas.

Pada perencanaan awal sebelum mengajar di sekolah, mahasiswa dan guru pamong akan berdiskusi untuk menentukan jadwal mengajar dan mata pelajaran apa yang akan dibawakan di SD Negeri Kebalandono. Terdapat dua mahasiswa yang bertugas, yaitu Taninda Mey Tantika sebagai guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Kemudian, ada Yazid Bayagub sebagai guru Bahasa Arab dan Pendidikan Agama Islam.

Program kerja yang akan dijalankan selama program Asistensi Mengajar ini berfokus pada peningkatan kemampuan berliterasi. Berliterasi merupakan kemampuan membaca dan menulis. Kemampuan ini adalah dasar dalam motivasi belajar. Untuk meningkatkan kemampuan berliterasi ini, Mahasiswa memilih penerapan model pembelajaran sastra. Di mana mahasiswa akan bercerita dan siswa akan menyimak. Kemudian, siswa akan menceritakan kembali yang ditulis pada lembaran kertas.

Pada awal penerapan pembelajaran sastra ini, para siswa masih kesusahan dalam menceritakan kembali cerita yang disimak. Namun, setelah pembelajaran sastra tersebut konsisten diterapkan, kemampuan menulis siswa meningkat pesat. Pada awalnya hanya mampu menulis dua – tiga paragraf. Pada bulan ketiga penerapan pembelajaran sastra tersebut, siswa mampu menulis lebih dari sepuluh paragraf.

Cerita-cerita menarik yang membuat mereka antusias dalam menyimak, menjadi semangat tersendiri untuk para siswa. Rasa penasaran membuat mereka ketagihan untuk menyimak cerita-cerita yang lain.

Pembelajaran sastra ini tidak hanya untuk meningkatkan kemampuan berliterasi, tetapi juga sebagai bentuk mengunggulkan nilai-nilai karakter pada siswa. Setiap cerita yang disampaikan oleh mahasiswa berisi pesan moral dan motivasi yang secara tidak langsung membuat mereka tersadar mana yang baik dan mana yang buruk. Nilai-nilai karakter yang mereka dapatkan juga dapat mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Harapannya, adanya pembelajaran sastra ini masih bisa terlaksana dan menjadi kegiatan rutin sebelum pembelajaran dimulai meskipun program Asistensi mengajar berakhir. Berakhirnya program Asistensi mengajar juga diharapkan tidak menyurutkan semangat siswa dalam berliterasi.

Penulis: Taninda Mey Tantika dan Yazid Bayagub

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun