Dalam rangka pelaksanaan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) tahun 2025, tiga mahasiswa Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Kota Kediri, yaitu Tania Rahmattus Sa'adah, Karina Rahmawati, dan Okta Triyas Rahayu, telah mengikuti kegiatan magang industri di PT Agri Makmur Pertiwi yang berlokasikan di Jl. Pare Kediri, Ds. Sambirejo, Kec. Pare, Kab. Kediri (64226). Selama magang, mahasiswa secara aktif mengikuti kegiatan perusahaan mulai dari pengenalan produk, observasi proses produksi dan budidaya, pengendalian mutu, hingga strategi pemasaran benih.
Salah satu pengalaman paling berkesan selama kegiatan magang adalah keterlibatan langsung mahasiswa dalam kegiatan survei petani mitra di Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk, pada Sabtu, 19 April 2025. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Departemen Penelitian dan Pengembangan PT Agri Makmur Pertiwi sebagai bagian dari evaluasi keberhasilan distribusi dan pemanfaatan benih oleh petani. Kegiatan ini tidak hanya melibatkan mahasiswa dari Universitas Brawijaya Kota Kediri, tetapi juga mahasiswa dari Universitas Trunojoyo Madura, yang ikut serta dalam kegiatan survei lapangan.
Melalui kegiatan ini mahasiswa melakukan wawancara terhadap petani untuk saling berbagi informasi mengenai kondisi di lapang hingga kendala teknis yang dialami. "Kalau kendala yang dibilang sulit itu ya kondisi cuaca, soalnya tidak bisa diprediksi dan bisa berpengaruh ke hasil panen," ujar Pak Sudarto salah satu petani jagung di Ngronggot, Nganjuk. Hasil survei ini kemudian dianalisis oleh tim R&D dan dijadikan rujukan dalam penyusunan rekomendasi teknis serta pengembangan benih yang akan diproduksi dan dipasarkan.
Setelah melakukan wawancara, mahasiswa bersama petani diajak untuk melihat langsung kondisi tanaman di lahan. Kegiatan ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengamati secara nyata bagaimana benih yang diproduksi oleh PT Agri Makmur Pertiwi tumbuh dan berkembang di lapangan. Diskusi langsung di lahan juga menjadi sarana pertukaran pengetahuan antara petani dan mahasiswa mengenai praktik budidaya yang efektif serta kendala teknis yang umum terjadi, seperti serangan hama dan penyakit, curah hujan, dan kebutuhan pemupukan.
Keterlibatan langsung dalam kegiatan survei ini menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi mahasiswa, karena tidak hanya menambah wawasan praktis di lapangan, tetapi juga memperkuat pemahaman terhadap hubungan antara produsen, produk, dan pengguna akhir. Melalui interaksi dengan petani dan pengamatan langsung di lahan, mahasiswa memperoleh perspektif nyata mengenai tantangan dan kebutuhan di sektor pertanian.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI