A.Latar Masalah
Mengapa saya memilih ADHD sebagai topik tulisan saya kali ini?
Ada beberapa alasan, salah satunya mungkin karena saya memiliki saudara yang mengidap ADHD. Selain itu saya ingin mengetahui lebih spesifik tentang ADHD dan sejauh mana pengetahuan orangtua tentang ADHD.
B.Teori
ADHD merupakan akronim dari Attension Deficit and Hyperactivity Disorder atau secara umum lebih dikenal sebagai hiperaktif. ADHD merupakan gangguan kejiwaan dalam perkembangan syaraf, dalam hal ini, ada beberapa masalah signifikan yang berkaitan dengan atensi, hiperaktivitas, dan perilaku impulsif yang tidak wajar bagi seseorang di usia tertentu (Wikipedia)
Karakteristik seorang anak ADHD adalah:
1.Kurangnya atensi / perhatian (Attension Deficit)
Anak yang kurang perhatian cenderung kesulitan memberikan perhatian terhadap apapun, mudah bosan, sulit focus, mudah lupa, dan perhatiannya mudah teralihkan.
2.Hiperaktif
Anak yang hiperaktif memperlihatkan level aktifitas yang tinggi, banyak bicara (talk-active), Â dan hampir selalu bergerak.
Gejala – gejala hiperaktif ini cenderung menghilang ketika memasuki usia remaja.
3.Impulsif
Anak yang impulsif kesulitan mengekang reaksi reaksinya, tidak sabaran, sering menyela orang lain ketika berbicara dan tidak berpikir secara baik sebelum bertindak.
Orang dengan ADHD pada umumnya memiliki kesulitan dalam bersosial. Gangguan ADHD juga lebih banyak ditemukan pada anak laki – laki daripada anak perempuan.
Penyebab ADHD
Hingga saat ini para ahli masih belum mengetahui penyebab pasti ADHD, meskipun demikian ada sejumlah faktor yang diduga menjadi penyebab ADHD:
1.Genetik
Seorang anak yang memiliki saudara dengan ADHD akan 3 – 4 kali lebih berisiko terkena ADHD dibandingan dengan seorang anak yang tidak memiliki riwayat ADHD. Beberapa anak cenderung mewarisi ADHD dari orangtuanya (Durston, 2010; Pennington dkk,. 2009)
Beberapa neurotransmitter yang terlibat dalam ADHD yaitu serotonin dan dopamine.
2.Lingkungan
Beberapa anak dengan ADHD mungkin mengalami kerusakan pada otak mereka selama masa perkemangan pra dan pasca-kelahiran. Konstribusi awal dari ADHD adalah paparan rokok dan alcohol selama perkembangan pra-kelahiran. Kelahiran premature juga menambah resiko terkena ADHD.
3.Sosial
Anak yang mengidap ADHD pada umumnya mengalami kekerasan dan pelecehan emosional.
Pengobatan
Pengobatan mengggunakan stimulant seperti Ritalin atau Adderall terbuki efektif untuk meningkatkan atensi pada beberapa anak pengidap ADHD. Pengobatan ADHD disertai manajemen perilaku dapat memperbaiki perilaku anak ADHD daripada hanya pengobatan saja atau manajemen perilaku saja.
C.Definisi Konseptual
ADHD adalah gangguan kejiwaan dimana seorang individu secara konsisten memperlihatkan satu atau lebih dari beberapa karakteristik selama periode waktu tertentu, yaitu: Â kurangnya atensi, adanya hiperaktivitas dan perilaku impulsive.
D.Definisi Operasional
Pengetahuan Orangtua tentang ADHD adalah segala sesuatu yang diketahui oleh orangtua mengenai ADHD meliputi pengertian ADHD, ciri – ciri dan penyebab ADHD, serta pengobatan ADHD.
Sumber: Â http://en.wikipedia.org/wiki/Attention_deficit_hyperacivity_disorder
Life-Span Development (13th edition), J.W Santrock
Tania Hanny