Mohon tunggu...
Tony Herdianto
Tony Herdianto Mohon Tunggu... Freelancer - Suka kopi dan jajanan

saya senang membaca dan sedang belajar menulis . senang menanam pohon atau kembang . mendengarkan musik . mencoba selaras dengan alam menyatu secara harmoni.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Pecel Punten

5 Mei 2020   13:52 Diperbarui: 5 Mei 2020   13:52 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kuliner. Sumber ilustrasi: SHUTTERSTOCK via KOMPAS.com/Rembolle

Pernah makan pecel? ya makanan khas Jawa timuran sayur disirami saus kacang. Kalau pecel Punten? ini baru beberapa kali saya makan dan nikmati sepenuh hati. Pertama sewaktu di Tulungagung, ternyata nikmat luar biasa. Selanjutnya di kota Batu dijajakan mbok penjual bakul Tenong dengan segala dagangannya. Ada lemetnya juga (terbuat dari singkong). Pancen pecel Punten uenak luar biasa gurih manis pedas saus kacang. 

Ya itu sekelumit makanan sederhana khas Jawa timuran pecel Punten. Yang belum pernah merasakan cobalah dan anda pasti minta lagi dan lagi. Apalagi porsine lumayan buat ngganjal perut menunggu menu berat lainnya. Eits namun ini cukup mengenyangkan buat yang versi diet.

Apalagi harganya yang terjangkau 2000 sampai 5000 per porsi sekali makan. Dan bungkus daun pisang itu lho yang buatku kesengsem dan jatuh cinta sama makanan ini. Sungguh suatu sensasi tersendiri terlebih jika harus berburu dan mengejar waktu supaya kebagian kuota pecel Punten.

Inilah keragaman kuliner di Nusantara yang sungguh kaya luar biasa. Mengelola hasil alam bahkan tersedia dipasar dalam jumlah besar. Lombok, kacang, kencur dan sayur mayur pendukung ditambah nasi yang ditumbuk maka tersedialah makanan pecel Punten. 

Tabik untuk para pelestari pecel Punten dan makanan jajanan tradisional khas Nusantara lainnya. Kalian semua adalah penyangga keberlangsungan hajat hidup rakyat seantero Nusantara. Salam. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun