Mohon tunggu...
tammi prastowo
tammi prastowo Mohon Tunggu...

belajar menulis dengan jujur. email: tammi.prastowo@yahoo.com. tulisan lain ada di http://rumahdzaky.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gajah Vs Gajah

19 April 2010   04:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:43 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gajah sama gajah bertarung, pelanduk mati di tengahnya. Begitulah ungkapan pas untuk melukiskan kondisi Indonesia saat ini. Peristiwa tanjung priok kemarin merupakan salah satu bukti konkretnya. Korbannya tetap saja rakyat kecil yang kebetulan menjadi petugas satpol PP atau berstatus sebagai warga yang membela makam mbah Priok. Sementara gajah-gajahnya masih sehat wal afiat.
Perang gajah juga berlangsung di belantara politik. Di ajang pilkada, istri bertarung melawan suami. Tidak jarang anak dan ibu beramai-ramai menggempur bapaknya. Di tengah hiruk-pikuk tadi, kembali rakyat kecil yang menjadi korban.
Penggusuran pasar tradisional secara sistematis juga merupakan bentuk lain pembinasaan para pelanduk. Mengapa semua ini bisa terjadi?
Mungkin karena hati dan kekuatan pelanduk tidak sebesar milik para gajah. Mereka hanya bisa merunduk ketika gajah saling berkejaran di atas kepalanya.
Mungkin karena suara pelanduk tidak bisa mengalahkan gelegar teriakan gajah. Akhirnya hanya rumput yang mengangguk paham dalam diam.
Atau mungkin karena gajah lupa diri. Mereka seenaknya saja bersenggolan padahal bobot dirinya dapat melumatkan pelanduk yang cemas merebahkan badan.
Ah, Indonesia memang baru mengukir sejarahnya. Namun, dapatkah kita bersikap hati-hati agar ukiran sejarah ini tidak membuat jijik anak cucu nanti?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun