Mohon tunggu...
Tamita Wibisono
Tamita Wibisono Mohon Tunggu... Freelancer - Creativepreuner

Perangkai Kata, Penikmat Citarasa Kuliner dan Pejalan Semesta. Pecinta Budaya melalui bincang hangat, senyum sapa ramah dan jabat erat antar sesama

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

"The Power Of Mefet" #SamberTHRKompasiana, Memacu Adrenalin ala Deadliners Garis Keras

8 Mei 2021   23:38 Diperbarui: 9 Mei 2021   00:16 928
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Terima kasih Kompasianers semua.dokpri

Jika tidak salah ingat  ini adalah tahun ke 3 ajang samber THR kompasiana digelar. Gegap gempitanya sudah menyaingi ajang pencarian bakat di layar televisi. Bahkan menyerupai ajang penobatan putra/putri penulis paling berbakat di negeri ini.

Sebagai seorang deadliners garis keras, yang suka posting menjelang waktu 00.00, ini adalah sebentuk pendisiplinan diri. Apa mau dikata, garis tangan menjadikanku sebagai deadliners garis keras seolah suratan takdir yang tidak mudah diubah bergitu saja.

Dari hari pertama sampai hari ini dan tanggal 14 nanti, tolong jangan merindukan tulisanku pada siang,sore atau sebelum jam 22.00. kalaupun tulisan itu masih bisa bertahan pada pagi hari itu, semata karena mukjizat dan support para pembaca yang budiman. 

Capture akun Twitter @taminovatif.dok.pri
Capture akun Twitter @taminovatif.dok.pri
Tentu ditambah dengan kedermawanan kompasianer yang memberi jejak rating nilai. Sehingga tak disangka tak dinyana tulisan saya bisa nangkring sebagai salah satu artikel terpopuker atau nilai tertinggi. Maturnuwun, Terima kasih, Sakalangkong, Xie-Xie, Merci saya ucapkan dalam multi-lingual.

Andai para pembaca yang budiman beserta Admin Kompasiana yang baik dan tidak sombong mengetahui, dibalik layar seorang deadliner garis keras berusaha untuk posting tulisan setiap hari selama samber THR sesuai tema dan tantangan yang diberikan, pastinya saya sebagai salah satu dari sekian banyak kompasianers yang akan mendapat kiriman bunga beserta hampers minuman kopi kekinian sebagai doping agar tulisan tidak mati gaya, apalagi mati rasa.

Capture Twitter @taminovatif. Dok.pri
Capture Twitter @taminovatif. Dok.pri
Dan oleh sebab itu, untuk menggenapkan sebuah kemerdekaan menulis yang berdaulat, adil dan makmur maka dibuatlah tulisan malam ini.(sudah kayak paragraf dalam pembukaan UUD 45 nih?).

Intinya curhat hatee seorang deadliners garis keras tuh ya, wow banged. Sampe-sampe tengah malam japri admin Kompasiana, kenapa artikel saya kok gag dikunci hampir 1 jam?! Jangan-jangan artikel saya auto  diskualifikasi? Wkwkkwk. 

Capture akun Twitter @taminovatif.dok.pri
Capture akun Twitter @taminovatif.dok.pri
Hingga pernah dalam panik yang berusaha terus saya tekan, 1 artikel tiba-tiba hilang menjelang pukul 00.00. Entah kenapa  fungsi auto save mengalami gangguan di hape saya. Lelah, letih lesu dan langsung lemes. Jika sudah begitu ikhlas adalah Koentji dibarengi dengan tidur untuk melupakan betapa pahit nasib deadliners garis keras.

Tapi berdasarkan evaluasi perbandingan dengan samber THR tahun lalu, saya relatif merasa lebih bersemangat dengan tahun ini. Tantangannya beragam begitupun dengan reward yang diberikan. Siapa sih yang ga mau menjadi pemenang?

Dok.pri capture Twitter @taminovatif
Dok.pri capture Twitter @taminovatif
Bukan tipe yang muluk-muluk kudu dapat yang Ter deh atau mimpi Juwara 1. Jadi pemenang salah satu mysteri challange/topik aja sudah lumayan beud. Masukan/saran samber tahun depan nih, buat artikel duet antara 2 penulis. Atau misalnya menulis tokoh agama yang ada di daerah masing-masing. Jangan lupa hadiahnya ditambah. Misalnya 25 orang terpilih dapat souvenir Kompasiana. Atau uang elektronik.

Last but not least, samber THR Kompasiana membuat saya kembali merasakan bahagianya mendapat K-reward bulan April yang secara nilai lumayan banget. Bisa buat beli kolak kata Kompasianers Topik Irawan . Ayoo tahun depan kita bersamberTHRKompasiana lagi yaa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun