Mohon tunggu...
Natama Sitorus
Natama Sitorus Mohon Tunggu... Penulis

"Jurnalis tidak hidup dengan kata-kata saja, meski terkadang mereka harus memakannya." ― Adlai E. Stevenson II

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

India Serang Pakistan, Provokasi Berbahaya yang mengancam Stabilitas Regional Khususnya Asia Selatan

7 Mei 2025   11:35 Diperbarui: 7 Mei 2025   11:34 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi India vs Pakistan, Gambar Natama Sitorus

Ketegangan di perbatasan India dengan Pakistan kembali mencapai titik kritis setelah India melancarkan serangan militer bertajuk "Operasi Sindoor" ke wilayah Bahawalpur yang dikelola Pakistan pada Selasa (6/5), dini hari. Serangan yang terekam dalam video lalu viral di media sosial, menunjukkan ledakan dahsyat di beberapa titik, bukan hanya memicu kemarahan Pakistan, tetapi juga menyeret kawasan Asia Selatan ke ambang konflik yang lebih luas.

Tindakan India ini, yang diklaim sebagai respons terhadap insiden di Pahalgam, Kashmir, adalah langkah sembrono yang memperlihatkan pengabaian terhadap diplomasi dan kedaulatan negara tetangga. Kementerian Pertahanan India membela operasi tersebut sebagai "serangan presisi" untuk menghancurkan sarang militan yang dituduh bertanggung jawab atas serangan di Pahalgam yang menewaskan 26 orang bulan lalu.

Namun, klaim ini patut dipertanyakan. Bukti yang disodorkan India masih kabur, dan tuduhan sepihak terhadap Pakistan tanpa investigasi bersama menunjukkan niat buruk untuk memanfaatkan tragedi sebagai dalih agresi militer. Serangan lintas batas seperti ini bukanlah solusi, melainkan eskalasi yang memperburuk luka lama di Kashmir, wilayah yang telah lama menjadi sumber konflik antara kedua negara. Pakistan, dengan tegas, mengecam tindakan India sebagai pelanggaran kedaulatan yang tak bisa diterima, seperti dilangsir media Al Jazeera.

Militer Pakistan melaporkan dua korban jiwa akibat serangan tersebut, sebuah pengingat bahwa tindakan militer semacam ini tidak hanya menargetkan "militan" seperti yang diklaim, tetapi juga mengorbankan nyawa warga sipil. Pernyataan keras Islamabad mencerminkan kemarahan yang wajar atas agresi yang dilakukan tanpa peringatan atau konsultasi. India, dengan arogansinya, tampaknya sengaja memicu respons yang dapat memperburuk situasi, mengabaikan fakta bahwa kedua negara mempunyai kekuatan nuklir dengan kapasitas untuk menghancurkan sebuah kawasan dengan mudah.

Yang lebih mengkhawatirkan adalah sikap bungkam komunitas internasional dan Absennya respons dari pihak seperti PBB atau kekuatan global lainnya menunjukkan standar ganda yang mencolok dalam menangani konflik di Asia Selatan. Ketika dua negara bersenjata nuklir berada di ujung tanduk, dunia tidak boleh hanya menjadi penonton. Operasi Sindoor bukan sekadar pelanggaran kedaulatan, tetapi juga provokasi yang membahayakan perdamaian global yang sedang memanas.

India harus segera menghentikan pendekatan militeristiknya dan kembali ke meja perundingan. Konflik Kashmir tidak akan selesai dengan ledakan bom atau serangan mendadak, melainkan melalui dialog yang inklusif dan penghormatan terhadap hukum internasional. Pakistan, di sisi lain, perlu menahan diri dari respons balas dendam yang hanya akan memperkeruh situasi. Dunia sedang menyaksikan, dan sejarah tidak akan memaafkan mereka yang memilih perang di atas perdamaian.

Eskalasi ini adalah peringatan keras, tanpa intervensi diplomatik segera, Asia Selatan berisiko terjerumus ke dalam kekacauan yang tak terkendali. India, sebagai pelaku agresi terbaru, harus memikul tanggung jawab atas konsekuensi dari tindakan cerobohnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun