Mohon tunggu...
Badrut Tamam
Badrut Tamam Mohon Tunggu... profesional -

Berusaha Mempersembahkan yang Terbaik dalam Setiap Proses...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cinta yang Sederhana

3 Februari 2016   08:54 Diperbarui: 3 Februari 2016   09:21 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Begitu banyak anak muda bicara cinta, menjadikan cinta topik bahasan yang tidak pernah kering. Disini ada cinta, disana ada cinta. Cinta dan kerinduan senantiasa seiring sejalan.

Ketika cinta hadir disitulah kerinduan mengikuti. Cinta sebuah anugerah, maka jangan disia-siakan. Cinta itu kekuatan menjadikan orang tabah dan semangat demi orang yang ia cintai. Cinta itu suci maka jangan dikotori dengan hawa nafsu. Cinta itu indah maka jangan redupkan ia dengan perbuatan maksiat. Cinta itu kesetiaan, kesopanan, kerinduan, kesucian dan cinta itu anugerah yang tiada bisa diniai dengan uang.
Disinilah kemudian makna cinta itu harus diperjelas.

Sejenak marilah kita coba simak apa yang disyairkan Sapardi Djoko Damono:

aku ingin mencintaimu dengan sederhana,
seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu.
Aku ingin mencinatimu dengan sederhana
seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan yang telah menjadikannya tiada.

Aku Ingin mencintaimu dengan sederhana. Artinya kita tidak usah bingung dengan cinta, cinta itu simple tidak ruwet. Jika suatu saat kita pusing dan galau karena cinta, kita perlu bertanya pada diri kita, apakah itu karena cinta atau karena ego semata. Ego untuk mendominasi hidup orang lain dan mengarahkannya untuk selalu mencintai dan menyayangi kita, sedangkan kita orang yang tidak pantas untuk dicintai dan disayangi.
Ingat, cinta itu kebahagiaan, jika keberadaan cinta tidak membuat kita bahagia berarti itu bukan cinta tapi buaian nafsu yang membuat kita silau sehingga tertipu menganggapnya cinta.
Tidak usalah kita stress dengan cinta apalagi putus cinta yakinlah pada suatu saat nanti kita akan menemukan cinta kita. Jika kita tidak terima dengan kenyataan yang ada berarti kita sudah terjebak pada hawa nafsu.

Seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu pada api yang telah menjadikannya abu.
Sahabat muda yang budiman, cinta itu tidak harus diucapkan. Karena untaian kata tidak mampu melukiskan betapa indah keberadaannya. Seseorang yang selalu mengungkapkan rasa cintanya berarti dia tidak yakin dengan cintanya sendiri, makanya ia perlu penguatan untuk mengungkapkannya. Biasanya tipikal orang seperti ini gombal. Cinta itu cukup di implementasikan dalam perbuatan, percuma donk ada orang koar-koar bilang cinta namun nyatanya dalam perbuatan dia tidak pernah mencintai kita. Kayu belum sempat berterima kasih pada api yang telah menjadikannya abu, api yang telah menjadikannya bermanfaat untuk orang memasak nasi air, menerangi dalam gelap malam. Itulah rasa yang terpendam, biasanya lebih dalam.

Seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan pada hujan yang telah menjadikannya tiada.
Sahabat muda, kita tahu begitu besar manfaat yang telah diberikan Allah lewat turunnya hujan. Bunga-bunga bisa tumbuh mekar bersemi menyebarkan aroma mewangi karena telah tersirami air hujan, coba bayangkan jika bumi kita tidak hujan dalam 1 tahun saja, betapa kering rasanya bumi yang indah ini. Hal itu tidak lepas dari peran awan sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan adanya hujan. Belum sempat awan berterima kasih pada hujan, awan telah tiada. Namun ia bahagia karena sebab keberadaannya Allah menjadikan bumi ini hijau, membuat petani bisa panen padi, jagung buah-buahan, membuat bumi ini hijau bak hamparan permadani. Jadilah seperti awan dalam mencintai, manfaatnya besar untuk orang yang dicintai.

Sahabat Muda yang baik, jauh 15 abad yang lalu Allah sudah menurunkan firman-Nya ayat pertama dalam surat al-fatihah. Dengan menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Allah telah mengajarkan umat manusia untuk menyebarkan kasih dan sayang.
Sebagaimana kita tahu bahwa makhluk apapun didunia ini berasal dari ketiadaan. Yang anda hanya Allah, kemudia Dia menciptakan alam raya ini dan segenap isinya. Sedangkan Allah adalah Dzat yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Ketika ada makhluk yang tidak punya rasa kasih dan sayang berarti dia telah keluar dari kodrat aslinya, kalau dalam bahasa tekniknya dia telah keluar dari Default setting-nya. Mengapa demikian, karena semua berasala dari Allah, termasuk manusia itu berasal dari Allah.
Allah telah menamkan 99 nama-Nya dalam hati kita, salah-satunya Arrahman Arrahiim yang berarti Maha Pengasih dan Penyayang. Tidak perlu kita memperungati hari Valentine 14 Pebruari, Allah mengajarkan kita tiap hari untuk berkasih sayang.

Sahabat Muda, Cinta anugerah dari Allah. Cinta itu suci. Janganlah kita menodainya.
Banyak teman-teman kita yang mengatasnakan cinta dia harus berbuat cela, berbuat maksiat. Itukah cinta. Orang yang benar-benar mencintai kita senantiasa menjaga keistemewaan kita. Menjaga kualitas hidup kita. Tidak seperti kumbang yang hanya ingin menghisap madu sang bunga. Kemudian dia campakkan ke jambangan setelah layu dan mati.

Kaum muda adalah harapan bangsa, merekalah yang suatu saat nanti menggantikan mereka yang telah tua. Janganlah tunas-tunas muda ini layu sebelum mekar, apalagi yang dijadikan alasan itu cinta. Perlu diketahui itu bukan cinta tapi nafsu yang pura-pura berwajah cinta. Orang yang mencintai kita dengan tulus akan selalu menjaga kehormatan kita, hingga suatu saat nanti kita menjadi yang halal baginya.

Semoga kita termasuk pecinta yang ikhlas karena-Nya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun