Mohon tunggu...
Talisa Rizki A
Talisa Rizki A Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Talisa adalah mahasiswa hubungan internasional yang gemar melakukan sorotan terhadap kemungkinan ketimpangan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menilik Kinerja Bank Indonesia dalam Upaya Perlindungannya terhadap Krisis Moneter

3 April 2023   08:18 Diperbarui: 3 April 2023   13:26 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menilik Kinerja Bank Indonesia dalam Upaya Perlindungannya terhadap Krisis Moneter

Bayangan permasalahan ekonomi akan selalu mengikuti dan menjadi bagian dari dinamika suatu negara. Salah satu bayangan permasalahan ekonomi adalah mengenai krisis moneter. Upaya untuk mencegah ataupun mengatasinya dapat ditinjau melalui kajian ekonomi moneter sebab merupakan cabang keilmuan yang mempelajari tentang kebijakan moneter dan pengaruhnya terhadap perekonomian suatu negara. Objek yang ditinjau untuk melihat seperti apa kebijakan moneter suatu negara adalah melalui bank sentralnya. Oleh karena itu, tindakan-tindakan bank sentral seperti melakukan pengendalian perputaran uang dan suku bunga untuk mempengaruhi tingkat inflasi, serta pengawasan terhadap pertumbuhan ekonomi dan stabilitas sistem keuangan menjadi bagian dari kebijakan moneter.

Uraian di atas telah menunjukkan peran penting yang dimiliki oleh bank sentral. Utamanya dalam perekonomian modern, bank sentral memiliki tanggung jawab atas pemeriksaan sistem perbankan, serta mengelola cadangan devisa dan valuta asing. Bank sentral juga sering kali menjadi penjamin terakhir untuk memastikan likuiditas pasar dan stabilitas keuangan negara.

               Selain yang disebutkan di atas, mengeluarkan kebijakan moneter juga termasuk kewenangan dari bank sentral. Salah satu alat untuk menjalankan kewenangan atas kebijakan moneter yang paling umum digunakan oleh bank sentral adalah melalui suku bunga. Peningkatan suku bunga oleh bank sentral akan berimbas pada pengenaan suku bunga oleh bank komersial dalam memberikan pinjaman kepada nasabahnya. Jika suku bunga ditingkatkan oleh bank sentral, maka  menaikkan suku bunga juga diikuti oleh bank komersial terhadap pengenaan pada nasabahnya sehingga hal ini akan menurunkan permintaan kredit dan mengurangi inflasi. Sebaliknya, jika penurunaan suku bunga oleh bank sentral dilakukan, maka juga akan diikuti menurunkan suku bunga oleh bank komersial terhadap pengenaan pada nasabahnya sehingga hal ini akan mendorong tingginya permintaan kredit dan menggerakkan pertumbuhan ekonomi.

Kemudian, bank sentral juga dapat menggunakan instrumen kebijakan moneter lainnya seperti operasi pasar terbuka, ketentuan cadangan wajib, dan fasilitas likuiditas. Operasi pasar terbuka adalah kebijakan moneter yang dilakukan oleh bank sentral untuk membeli atau menjual surat berharga pada pasar terbuka sehingga meningkatkan atau menurunkan pasokan uang di pasar. Ketentuan cadangan wajib adalah persentase dari simpanan bank yang harus disimpan di bank sentral, yang dapat diubah oleh bank sentral untuk mengendalikan pasokan uang. Fasilitas likuiditas adalah fasilitas yang disediakan oleh bank sentral untuk memberikan pinjaman kepada bank-bank komersial dalam situasi darurat untuk menjaga likuiditas pasar.

Di Indonesia wewenang sebagai bank sentral dilaksanakan oleh Bank Indonesia (BI). Untuk itu, Bank Indonesia (BI) merupakan bank sentral Republik Indonesia yang bertanggung jawab dalam mengendalikan kebijakan moneter dan menjaga stabilitas sistem keuangan di Indonesia.

Dalam praktiknya, kebijakan moneter yang dijalankan bank sentral tidak selalu berjalan mulus. Ada berbagai faktor yang dapat mempengaruhi efektivitas kebijakan moneter, termasuk keadaan perekonomian global, perkembangan teknologi, dan dinamika politik di dalam negeri. Oleh karena itu, bank sentral perlu senantiasa melakukan pemantauan kondisi ekonomi dan melakukan penyesuaian kebijakan moneter yang tepat agar dapat memperbaiki kinerja ekonomi dan mempertahankan stabilitas sistem keuangan sehingga terhindar dari krisis moneter. Terkhusus untuk mencegah krisis moneter, Bank Indonesia telah melakukan beberapa upaya, di antaranya:

  • Menjaga stabilitas nilai tukar: BI mengendalikan nilai tukar rupiah agar tetap stabil terhadap mata uang asing, dengan memperhatikan faktor-faktor ekonomi dan keuangan global, serta memperhatikan keseimbangan antara penawaran dan permintaan valuta asing di pasar.
  • Menjaga suku bunga yang sesuai: BI mengendalikan suku bunga agar sesuai dengan kondisi perekonomian dan mengantisipasi risiko yang mungkin timbul, sehingga dapat mengendalikan inflasi dan mempertahankan stabilitas keuangan.
  • Mengatur dan mengawasi perbankan: BI memiliki peran penting dalam mengatur dan mengawasi kegiatan perbankan di Indonesia, sehingga mencegah terjadinya praktik yang merugikan nasabah dan mengancam stabilitas keuangan.
  • Meningkatkan likuiditas pasar: BI mengeluarkan instrumen kebijakan moneter untuk meningkatkan likuiditas pasar, seperti repo, reverse repo, dan standing facilities, sehingga mampu mempertahankan kestabilan pasar uang.
  • Meningkatkan kerja sama dengan bank sentral negara lain: BI melakukan kerja sama dengan bank sentral negara lain dalam memperkuat stabilitas keuangan global, sehingga meminimalkan risiko krisis moneter yang mungkin terjadi.

Selain itu, BI juga terus memantau kondisi perekonomian global dan nasional secara konsisten, sehingga dapat mengantisipasi kemungkinan terjadinya krisis moneter dan melakukan tindakan pencegahan yang tepat. Melalui upaya-upaya tersebut, Bank Indonesia akan dapat memastikan stabilitas sistem keuangan serta pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Setelah memahami krusialnya peran Bank Indonesia, masyarakat juga perlu memahami seberapa baik BI dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai bank sentral. Hal itu menjadi penting karena kinerja BI dapat mempengaruhi banyak aspek perekonomian negara. Dalam meninjau kinerja BI terdapat berbagai indikator yang dapat digunakan di antaranya adalah s.b.b.:

  • Stabilitas nilai tukar: BI berusaha menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, dengan memperhatikan faktor-faktor ekonomi dan keuangan global serta kebijakan moneter yang diterapkan. Selama beberapa tahun terakhir, BI berhasil mempertahankan stabilitas nilai tukar rupiah, meskipun terdapat beberapa volatilitas terkait faktor eksternal.
  • Inflasi: BI berperan dalam mengendalikan inflasi di Indonesia melalui kebijakan moneter. Selama beberapa tahun terakhir, inflasi di Indonesia cukup terkendali, meskipun terdapat beberapa fluktuasi terkait dengan faktor eksternal seperti kenaikan harga minyak dunia.
  • Pertumbuhan ekonomi: BI juga berkontribusi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui kebijakan moneter yang tepat. Pertumbuhan ekonomi Indonesia selama beberapa tahun terakhir cukup stabil, meskipun terdapat beberapa tantangan seperti pandemi COVID-19.
  • Suku bunga: BI juga memainkan peran penting dalam mengatur suku bunga di Indonesia. Selama beberapa tahun terakhir, BI berhasil mempertahankan suku bunga di level yang relatif rendah, sehingga dapat mendorong pertumbuhan kredit dan investasi.
  • Pengawasan perbankan: BI memiliki peran penting dalam mengawasi dan mengatur kegiatan perbankan di Indonesia, dengan tujuan mencegah terjadinya risiko krisis keuangan. Melalui pengawasan yang ketat, BI dapat memastikan stabilitas sistem keuangan dan meminimalkan risiko kerugian bagi nasabah.

Secara keseluruhan, kinerja Bank Indonesia dapat dikatakan cukup baik dalam menjalankan perannya sebagai bank sentral yang bertanggung jawab dalam menjaga stabilitas sistem keuangan. Dengan meninjau kinerja BI, masyarakat luas dapat memperoleh informasi tentang efektivitas kebijakan moneter dan kebijakan lainnya yang diterapkan oleh BI. Peninjauan kinerja BI utamanya penting bagi investor dan pelaku bisnis untuk mengevaluasi risiko dan peluang investasi di Indonesia. Kinerja BI yang baik dapat memberikan sinyal positif dan meningkatkan kepercayaan investor dan pelaku bisnis dalam melakukan kegiatan usaha di Indonesia. Meskipun terdapat beberapa tantangan yang dihadapi, BI berkomitmen untuk terus berusaha mengambil tindakan yang tepat dan berkontribusi dalam memajukan perekonomian Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun