Mohon tunggu...
Tali Literasi
Tali Literasi Mohon Tunggu... Berkarya untuk Bangsa

Link TaliLiterasi di kompasiana merupakan laman untuk berkabar positif.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Kunlap Implementasi Ekonomi Sirkuler BUMDesa Barokah Putukrejo Gondanglegi

3 Juni 2025   21:25 Diperbarui: 3 Juni 2025   21:25 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatihan Ekonomi Sirkuler Berbasis Lingkungan Hidup bagi Pelaku Ekonomi Desa di BUMDesa Putukrejo (Foto: Istimewa)

MALANG (Gondanglegi)---Bertempat di Kantor Desa Putukrejo, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, berlangsung kunjungan lapangan yang menjadi bagian dari rangkaian "Pelatihan Ekonomi Sirkuler Berbasis Lingkungan Hidup bagi Pelaku Ekonomi Desa", Selasa (3/6/2025) siang.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kementerian Desa dan Kementerian Keuangan dengan tujuan memperkuat kapasitas desa dalam mengimplementasikan prinsip ekonomi sirkular yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Peserta pelatihan kali ini cukup istimewa. Sebab dihadiri Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TAPM) dari Kabupaten Malang, Pasuruan, Blitar, dan Sidoarjo; Kepala Desa dan Ketua Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dari 16 desa terpilih di wilayah tersebut; serta perwakilan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) dari keempat kabupaten.

Zainur Roziqin, Direktur Bumdesa Barokah Desa Putukrejo Kecamatan Gondanglegi, menjadi pemateri utama dalam sesi ini. Ia memaparkan inovasi pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular melalui pengoperasian Tempat Pengolahan Sampah (TPS) terpadu yang menjadi unit usaha Bumdes Barokah.

"Dalam sistem ini, sampah yang dikumpulkan dari masyarakat dipilah secara selektif. Sampah plastik yang terpilah kemudian diolah menggunakan alat destilator khusus yang mampu mengubah plastik menjadi bahan bakar minyak alternatif seperti minyak tanah, solar, dan bensin sejenis pertalite," paparnya di hadapan puluhan peserta tersebut.

Tidak hanya materi saja. Dalam sesi selanjutnya diperlihatkan secara langsung prosesi inovasi tersebut. Demonstrasi secara langsung terkait proses penyulingan plastik menjadi bahan bakar minyak di TPS terpadu tersebut, menarik perhatian peserta.

Di sela-sela demontrasi, Zainur Roziqin menjelaskan bahwa proses ini tidak hanya mengurangi volume sampah plastik yang mencemari lingkungan, tetapi juga menghasilkan produk bernilai ekonomi yang dapat mendukung kemandirian energi desa.

"Model ini menjadi contoh nyata penerapan prinsip ekonomi sirkular yang mengedepankan pengurangan limbah, pemanfaatan kembali, dan daur ulang sehingga memperpanjang siklus hidup material sekaligus mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan," ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan, dalam konteks desa, pengembangan ekonomi sirkular menjadi sangat strategis sebagai upaya pemberdayaan masyarakat dan penguatan perekonomian lokal berbasis sumber daya alam yang ada.

Desa Putukrejo dengan Bumdes Barokah-nya, lanjutnya, telah menunjukkan bagaimana pengelolaan sampah terpadu dan inovatif dapat menjadi sumber pendapatan baru sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Ini juga sejalan dengan agenda nasional yang menempatkan ekonomi sirkular sebagai bagian dari pembangunan rendah karbon dan ekonomi hijau yang berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun