Mohon tunggu...
Takin Muttaqin
Takin Muttaqin Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

SP PLN 18 Tahun Memberi Warna BUMN Setrom

18 Agustus 2017   10:17 Diperbarui: 18 Agustus 2017   10:20 1792
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menapaki diusia ke 18 pada tanggal 18 Agustus 2017, Serikat Pekerja PT PLN (PERSERO) memberi warna perjalanan PT PLN (PERSERO) dalam kiprahnya menerangi negeri. Dengan semua dinamika organisasi yang sudah dilalui, tentunya semakin matang dalam mengelola organisasi.
"Terbentuknya Serikat Pekerja PT PLN didasari UU BUMN No.19 Tahun 2003 BAB IX Pasal.87".

 Nahkoda Serikat Pekerja PT PLN (PERSERO) dari waktu kewaktu :

  • Ir.Hasrin Hutabarat (1999 - 2003)
  • Ir. Ahmad Daryoko (2003 - 2009)
  • Riyo Supriyanto, SH (2009 -- 2013)
  • Deden Adhityadarma (2013 -- 2016)
  • Ir.Jumadis Abda, MM, Meng (2016 -- saat ini)

Idealnya Serikat Pekerja dan Manajemen Perseroan seiring sejalan dalam membangun serta mensejahterakan SDM di PT PLN. Namun pasang surutnya hubungan dengan Perseroan kerap terjadi, sehingga hubungan itu menjadi tidak ideal. Penyebabnya adalah, SP PLN tetap taat azas dalam menjalankan roda organisasi dengan berpegang pada PKB (Perjanjian Kerja Bersama) dan UU Serikat No.21 Tahun 2000, sedangkan manajemen membaca di PKB  terdapat pasal yang menjadi beban biaya jangka panjang dan kegiatan organisasi menggangu kinerja perseroan.

Hingga saat ini belum satunya pemahaman antara Serikat dan Manajemen Perseroan dalam mengelola organisasi sesuai amanah UU perburuhan serta meningkatkan kesejahteraan anggota. Oleh karena itu hingga saat ini PKB periode setelah tahun 2012 belum di tanda tangani.

Usia 18 tahun bukanlah terbilang muda, namun dalam usia 18 Tahun,  sudah memasuki usia dari muda ke dewasa. Dinamika organisasi dengan hambatan dan tantangan saat ini, menjadikan SP PLN tetap kuat bertahan dan akan tetap bertahan. Menyerah bukan jawaban menghadapi tantangan yang begitu masif. Namun harus mampu keluar dari pusaran kepentingan semua pihak, yang berharap organisasi ini harus menyerah.

Sebagai organisasi pejuang yang harus selalu tampil disaat anggota membutuhkan perlindungan, sudah tentu harus kuat dalam semua situasi dan kondisi. Semua itu harus dijawab dengan tindakan nyata.
Usaha Serikat disisi internal, harus tetap berjalan tegak menjaga marwah organisasi, membela anggota yang terzolimi, walaupun itu butuh pengorbanan. Usaha Serikat disisi external, harus tetap berbuat mempertahankan existensi perusahan agar tetap beroperasi "Menerangi Negeri" dengan pola efisiensi operasi. Usaha konkrit yang dilakukan Serikat dengan melaksankan Seminar NES ( National Energy Summit) 2017 bekerjasama dengan BEM UI dan FTUI di Hotel Borobudur Tanggal 7 Agustus 2017. Mengembangkan Networking ke semua pemangku kepentingan untuk memperoleh energi primer yang murah tapi ramah lingkungan, yang pada akhirnya laba perusahaan meningkat. Dengan meningkatnya laba perseroan, pada akhirnya  dapat meningkatkan kesejahteraan anggota SP PLN beserta keluarganya dalam jangka panjang.

Perjuangan internal dan external inilah yang terus dan terus dilakukan SP PLN demi anggota dan perseroan yang kita cintai.

Serikat berbuat tidak berteori, semua mengarah kepada kepentingan anggota bukan kepentingan individu.

Tetap semangat dan bravo Serikat Pekerja PT PLN. Tantangan bukan dihindari, namun harus dikelola dengan strategi penuh perhitungan.

"DIRGAHAYU SERIKAT PEKERJA", karyamu dinanti oleh anggota beserta keluarga.
Maju berjuang pantang menyerah dengan tetap berdo'a agar pintu hati pemimpin tetap berpihak dengan Perseroan, Serikat dan Pekerja.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun