28 bank tersebut mungkin "salah menilai kinerja dan risiko Sritex", sehingga tetap memberikan pendanaan meski perusahaan akhirnya bangkrut. Kombinasi
Fanart.TvSeperti kartu domino yang disusun rapi, satu per satu. Ketika satu domino jatuh, seluruh susunan akan runtuh bersamaan. Itulah gambaran seder
Sritex, yang pernah menjadi kebanggaan industri tekstil nasional, kini terpuruk dalam jurang pailit
Meskipun resesi sudah di depan mata, dengan solidnya perbankan Indoenesia, krisis moneter seperti pada 1998 kita harapkan tidak akan terulang kembali.