kekhilafan atau kelalaian kepada sesama manusia maka sudah selayaknya kita meminta maaf secara langsung kepadanya
Hanya waktu yang akan menjawab, dan jawaban itu, seperti kalung persahabatan itu, mungkin masih bisa diperbaiki.
Dengan segala kerendahan hati kami mengucapkan:Selamat Idul Fitri 1446 H. Mohon dimaafkan segala khilaf dan salah Hormat kamiPulan sekeluargaBegi
Kadang, permintaan maaf dan pemberian maaf terjalin dalam diam. Yang penting bukan siapa yang lebih dulu, tapi hati yang saling memahami
Meminta maaf dan memaafkan adalah dua sisi dari mata uang yang sama—keduanya diperlukan untuk memulihkan hubungan yang retak.
Meminta maaf adalah langkah berani untuk mengakui kesalahan, memaafkan adalah langkah bijaksana untuk memberikan kesempatan kedua
Idul Fitri, lebih dari sekadar perayaan kemenangan setelah sebulan berpuasa, adalah momentum sakral untuk "emansipasi hati". Emansipasi di sini berart
Memaafkan adalah keberanian, dan melupakannya adalah kebijaksanaan (Pepatah Tiongkok)
Lebaran bukan sekadar silaturahmi, tapi momen psychological detox. Memaafkan tak hanya tradisi, tapi terapi jiwa. Sudahkah hati benar-benar lapang?
Sudah sepantasnya sebagai manusia kita saling membantu dan berguna bagi satu sama lain.
Awal masuk bekerja diawali dengan mengadakan acara halalbihalal hampir diseluruh kantor, instansi maupun sekolah, saling bersalaman dan meminta maaf.
Begitu besar hikmah syawalan, bukan saja sebagai tradisi namun yang lebih penting adalah mengamalkan tuntunan Rasulullah SAW dalam bulan ini
Meski sudah dijanjikan surga, mengapa kita terkadang masih sulit memaafkan kesalahan orang lain?
Memaafkan kesalahan orang lain terhadap kita bukan hanya bermanfaat bagi si pelaku kejahatan tersebut, tetapi juga bermanfaat bagi kita sendiri.
Kata "memohon maaf" dan "memaafkan" merupakan satu paket yang tidak terpisahkan.Di balik kata "Memohon maaf" tersirat pula kata "Saya pun memaafkan"