Jika dulu kita takut pada tamparan, kini kita perlu waspada pada kalimat.
Suara keras tak selalu tanda sayang. Suami membentak istri bisa dipenjara 3 tahun! Saatnya stop normalisasi kekerasan verbal di rumah tangga!
Catcalling bukanlah lelucon, melainkan kekerasan verbal.
Film Sampai Nanti, Hanna! menggugah tentang pilihan sulit perempuan antara kebebasan dan hubungan toksik.
Stop menormalisasi bullying lewat guyon kasar. Saatnya kita lebih bijak berucap dan bertindak.
Bagaimana integrasi Pancasila dan Bahasa Indonesia dapat bantu penegakan hukum terhadap kekerasan verbal di Universitas Andalas? Simak selengkapnya!
Saat kekuasaan menjadi senjata untuk menekan yang lemah, bertahan bukan lagi soal pilihan, melainkan strategi.
Kasus kekerasan di sekolah dan kampus menunjukkan adanya celah besar dalam sistem pendidikan kita
Kekerasan verbal di media sosial sering kali terjadi dalam bentuk cyberbullying
Kekerasan verbal adalah kekerasan yang dilakukan terhadap seseorang atau kelompok yang menyerang perasaan dengan mengeluarkan kata-kata kasar
Entah sampai kapan kita bisa menghentikan tabiat barbar, berupa kekerasan visual dan verbal, di dunia siber.
Maraknya isu mental illnes di era Gen Z membuat semua orang di segala era tertuju pada kejadian ini. Kekerasan verbal adalah penyebabnya
Simak kisah bullying di lingkungan sekolah namun pelakunya adalah orangtua toksik yang melakukan aksi body shaming kepada siswa lain atau teman anak
Tahukah Anda bahwa tindakan guru, meskipun tanpa disadari, dapat menumbuhkan benih kekerasan oleh siswa? Ungkap 5 tindakan guru yang perlu diwaspadai
Mengapresiasi kesigapan sekolah dalam menangani dampak kekerasan verbal dan cyberbullying yang dialami oleh siswa magang
Penjelasan mengenai kekerasan fisik dan verbal di kalangan anak-anak
Kasus-kasus pelecehan catcalling yang terekspose melalui media hanya sebagian kecil dari apa yang ada, ibarat fenomena gunung es.
Kekerasan Verbal yang dilakukan remaja di Era Digital saat ini banyak merugikan banyak orang
Apa yang terjadi ketika orang tua salah dalam memberikan asuhan pada anak?
Tidak sedikit anak-anak korban kekerasan verbal yang tidak percaya diri (untuk tidak menyebut gagal) untuk mengambil kesempatan yang datang dalam hidu
