Calon guru penggerak sulbar kembali mengikuti Lokakarya 5. Lokakarya ini berlangsung di Majene, Kabupaten Majene
Akankah kita hanya diam, jadi penonton, pemerhati yang ulung?Atau justru menjadi pencaci maki.Akankah kita hanya diam, jadi penonton, pemerhati ya
Diseminasi budaya positif, pengukuhan kombel, bersinergi dan berbagi praktik baik bersama guru SD Negeri Selakopi Kota Bogor
menulis meningkatkan kecakapan diri lewat pembiasaan menulis
Mengapa "Guru Penggerak" Masih seperti Bebek Lumpuh (Tanggapan Artekel dari Debby Agustian Ardiansyah)
Lokakarya ke 2 ini adalah pertemuan kami yang ketiga. Pertama lokakarya orientasi yang dilakukan secara daring, lokakarya 2 dilakukan secara offline
Aksi Nyata Modul 1.3 yang telah saya lakukan di SD Taruna Bakti Bandung. Aksi nyata ini merupakan implementasi dari rencana manajemen perubahan
Guru Penggerak, cahaya ilmu menyinari Merdeka Belajar, tugas yang kau junjung tinggi
Diskusi dan kolaborasi dengan sesama guru penggerak di Komunitas
Pondok romadhon, bisa menjadi salah satu bentuk implementasi Sekolah Penggerak, manakala dilaksanakan secara mandiri, memanfaatkan asset-aset sekolah
Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin
Berbagi aksi nyata tentang membuat kesepakatan kelas kiat menumbuhkan budaya positif di sekolah
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.1. Filosofi KHD
Jurnal Dwi Mingguan Modul 1.3 Visi Guru Penggerak.
Bagian ini membuat jurnal refleksi Dwi Mingguan. Kami mencoba merefleksikan apa yang telah di pelajari selama 2 minggu di CGP
Gambaran Diri sebagai Guru Penggerak di Masa depan
Tujuan dari pembuatan jurnal refleksi ini agar saya mampu mendokumentasikan kontribusi nyata penerapan pemikiran Ki Hadjar Dewantara di kelas
Setelah ini masih ada 2 lokakarya lagi yang akan kami laksanakan dan menyusun portofolio berbentuk digital pada google site
Program Pendidikan Guru Penggerak yang diusung oleh Menteri Pendidikan Bapak Nadiem Makarim