Budaya antre yang sering diabaikan di masyarakat karena tidak adanya sanksi yang tepat. Kurangnya kesadaran diri individu terhadap rasa disiplin.
Budaya antre, membaca, dan menulis adalah fondasi dari ruang publik itu. Tanpa ketiganya, kita mudah jatuh pada budaya instan.
Etika di transportasi umum kini terasa mahal—bukan soal uang, tapi karena kian langka ditemui di tengah hiruk pikuk perjalanan sehari-hari.
Etika di transportasi umum bukan sekadar sopan santun, tetapi cermin kedewasaan warga dan kualitas peradaban kota kita.
Mbak, Bu, Pak… Yuk belajar antre! Dari warung sayur hingga pom bensin, budaya antre adalah cermin etika dan empati kita.
Kurangnya budaya antre di kalangan siswa tidak hanya menciptakan kericuhan di kantin tetapi juga dapat berdampak pada perilaku mereka di luar sekolah
Orang dewasa harus mrmberikan contoh yang benar saat mengantre. Anak-anak perlu teladan yang baik.
Buadaya antre bukan hanya teori.Kita harus menerapkan dengan tertib. dengan antre kita menunjukkan diri bahwa kita termasuk orang beradab.
Urusan antre ternyata bisa menjadi isu nasional. Setidaknya, itu yang terjadi di London beberapa waktu lalu.
Budaya antre perlu ditanamkan sejak dini kepada anak-anak, kalau di rumah oleh orangtuanya, kalau di sekolah oleh gurunya.
Harus malu bila tidak antre mau duluan. Taman Bacaan di kaki Gunung Salak ajarkan budaya antre anak-anak secara rutin
Budaya antri-mengantri yang terjadi di Indonesia bisa terbilang sudah berjalan dengan baik. Budaya antri-mengantri di Indonesai juga memeperlihatkan
Tradisi antre disinyalir sudah mulai hilang di era digital ini.Banyak orang lebih memilih untuk cari "cara cepat" untuk sampai ke tujuan. Instan dalam
![[2] Ronda Malam Paling Sakti: Sita Dulu, Nanti Kita Ngopi](https://assets-a1.kompasiana.com/images/avatar/941e83e0-d7bc-46e6-b4a7-0a40dc0aef80-613c2bcb01019006d5292102.jpg?t=t&v=40&x=40){kind=small}
