Mohon tunggu...
Tabrani Yunis
Tabrani Yunis Mohon Tunggu... Guru - Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menyemai Benih Cinta Bertani kepada Para Milenial

24 Mei 2019   17:40 Diperbarui: 24 Mei 2019   17:45 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Pribadi Tabrani Yunis

Baru kemudian, setelah kita memahami benar tentang karakteristik generasi ini, langkah berikutnya adalah menggali potensi mereka dan memanfaatkan potensi kaum milenial lewat berbagai cara, baik adaptif, maupun adaptatif, agar pembangunan pertanian bisa berjalan sesuai dengan keadaan zaman. Untuk itu, masih sangat diperlukan upaya membangun kesadaran baru (raising new awareness) generasi milenial untuk melihat semua peluang yang bisa dimanfaatkan oleh generasi milenial. Ini merupakan langkah antisipatif yang merupakan bagian dari upaya menyemai benih cinta generasi milenial terhadap sector pertanian. 

Ketika kesadaran baru tersebut terus dibangun dan para kaum milenial merasa menguntungan dengan sector ini, maka pemerintah yang selama ini juga sangat kewalahan menyediakan lowongan pekerjaan kepada mereka yang sudah menyelesaikan pendidikan, sudah saatnya pemerintah lebih serius mengembangkan sector ekonomi kreatif yang berbasis pertanian. Pembangun ekonomi kreatif yang memberikan peluang dan harapan besar untuk dikembangan bersama kaum milenial, dengan memanfaatkan kemampuan teknologi kaum milenial, serta pengembangkan  sector ekonomi kreatif di bidang pertanian, baik pada sector produksi, maupun pasca panen. Tentu tidak hanya itu, harus pula dilakukan upaya peningkatan kapasitas entrepreneurial para milenial yang berbasis pertanian dan industry 4.0 atau 5.0. 

Agar bisa berjalan baik, maka upaya untuk melancarkan arus distribusi  baik dalam negeri, maupun ke luar negeri. Kuncinya adalah dengan secepatnya mengatasi masalah-masalah akut di bidang pertanian, khususnya di sector produksi seperti pupuk dan lain-lain. Akan lebih baik lagi, ketika para milenial semakin terpacu untuk terlibat aktif dalam sector pertanian,  pemerintah mau dan aktif secara kebijakan ( policy) dan siap anggaran menyediakan reward positif sebagai insentif atas perubahan yang diciptakan oleh mereka generasi milenial.

Bila pemerintah serius melakukan semua ini, apalagi mau memberikan perlidungan terhadap produk-produk pertanian rakyat petani, yang bermuara pada upaya mengembalikan kedaulatan petani atas produk pertanian yang mereka hasilkan. Insya Allah pembangunan pertanian seperti ini akan mampu mendorong generasi milenial terjun melakukan perubahan dalam sector pertanian. Ketika pembangunan pertanian mampu  beradaptasi dengan kemajuan teknologi dan paradigm  perilaku generasi milenial, proses regenerasi petani bisa berlangsung dengan cepat dan sukses.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun