Mohon tunggu...
Tabrani Yunis
Tabrani Yunis Mohon Tunggu... Guru - Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pesona dan Pembelajaran dari "The River of Life"

3 Desember 2018   09:44 Diperbarui: 3 Desember 2018   09:51 918
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh Tabrani Yunis

 

Suara azan subuh terdengar sayup-sayup di kamar 702 hotel Sani yang terletak di jalan Ipoh kecil,Kuala Lumpur pada subuh, Minggu 18 November 2018. Sebagai seorang Muslim, seharusnya aku bergegas menuju masjid. Namun, statusku musafir. Sebagai musafir dan tidak tahu di mana letak masjid, aku menunaikan ibadah salat subuh di kamar hotel saja. 

Sementara kedua anakku Ananda Nayla dan Aqila Azalea Tabrani Yunis, serta istriku Mursyidah Ibrahim masih berselimut, karena AC yang dingin.  Aku segera membangunkan isteri untuk melaksanakan salat subuh dan kemudian membangunkan kedua anakku. 

Pagi itu, kami memang harus cepat bangun pagi, karena akan melanjutkan tour ke beberapa objek wisata di Kuala Lumpur akan dimulai usai sarapan pagi. Guide yang akan memandu kami, sudah berada di hotel dan menyampaikan bahwa kami akan bergerak dari hotel pada pukul 08.30 waktu Malaysia. 

Semua peserta tour yang terdiri dari 5 keluarga itu, sudah menyelesaikan sarapan dan langsung menaikan bagasi atau barang bawaan ke mobil pariwisata yang sudah diparkir di depan hotel. Aku dan keluarga menyempatkan diri untuk selfie sejenak di dekat hotel tersebut. 

Biasalah ya, di zaman digital ini, untuk mengabadikan sebuah suasana atau peristiwa itu semakin mudah. Kita tidak perlu menenteng-nenteng kamera yang besar-besar lagi. Cukup dengan sebuah smartphone. Bisa klik sesuka hati. Yang penting baterai dan memory cukup tersedia

 Ini adalah perjalanan hari kedua dari rangkaian tour ke dua Negara dengan menggunakan jasa agen perjalanan, Alsa Travel yang berkantor di jalan T.Hasan Dek, Beurawe, Banda Aceh itu. Rencana awal pagi itu adalah ingin melihat-lihat dan mengambil foto di lapangan Merdeka, yang letaknya tidak jauh dari hotel, tempat kami menginap. Ya, sangat dekat. Hanya dalam hitungan menit kami tiba di lapangan merdeka. 

 Nah, mendengar namanya, kita sudah pasti bisa menebak, kalau lapangan merdeka tersebut tidak jauh dari apa yang kita sebut lapangan merdeka di negeri kita, Indonesia. 

Pasti ada hubungan atau kaitannya  dengan soal kemerdekaan Malaysia. Artinya, kalau kita berwisata ke tempat ini,  kita akan menikmati wisata sejarah. Sejarah kemerdekaan Malaysia dari penjajah yang pernah menjajah negeri ini. 

Kita mungkin akan bisa melihat dan mempelajari sejenak bagaimana perjalanan bangsa rumpun Melayu,  Malaysia memperoleh kemerdekaannya dengan mudah dari Inggris pada tanggal 31 Agustus 1957 itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun