Mohon tunggu...
Lupin TheThird
Lupin TheThird Mohon Tunggu... Seniman - ヘタレエンジニア

A Masterless Samurai -- The origin of Amakusa Shiro (https://www.kompasiana.com/dancingsushi)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Serba-serbi Jadi Gaijin sekaligus WNI di Jepang

23 Januari 2021   14:39 Diperbarui: 27 Januari 2021   17:57 2529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pertokoan di Jepang. (Foto: pat krupa/unsplash via ohayojepang.kompas.com)

Vicky orangnya ceria. Apapun kejadian yang dialami, bahkan saat sial sekalipun, dia tidak pernah murung dan bete. Menikmati hidup setiap hari, adalah kata kunci yang dia katakan ketika saya bertanya apa rahasianya. 

Carpe Diem, kata Quintus Horatius, penyair terkenal pada era kekaisaran Romawi. Pelajaran hidup inilah yang saya dapat darinya.

Begitu juga ada pelajaran hidup dari Mika, rekan kelahiran Finlandia. Atau Mark dari Inggris, William orang Amerika, Abdelazis dari Aljazair, dan rekan gaijin lain.

Selain dari sesama gaijin, saya banyak mendapat pelajaran dari orang Jepang, karena mayoritas teman saya adalah orang Jepang. Salah satunya dari teman yang bernama Koma san.

Pertama bertemu dengannya, saya pikir dia pendiam. Ternyata, perkiraan saya meleset. Koma san gemar bercerita segala hal. Dia bahkan sering mampir ke lab sebelum waktu mulai bekerja jam 9 pagi, sekadar untuk mengobrol. 

Yang membuat saya terkejut, ketika dia mengatakan suka dengan musik, terutama aliran rock.

Pada waktu Koma san mengantar saya membeli gitar Gibson Les Paul di daerah Ochanomizu, saya juga baru tahu kalau dia bisa bermain gitar ala petikan "jari setan" Yngwie Malmsteen!

Salah satu yang membuat saya angkat topi kepada Koma san adalah, dia hanya mengambil satu atau paling banyak dua hari, dari 20 hari jatah cuti, setiap tahun.

Sedangkan saya, selalu "menguras" habis jatah cuti (malah kalau bisa ditambah), untuk keperluan "ritual" pulang kampung setiap tahun. 

Saya pernah bertanya alasan kepada Koma san.  Katanya, dia tidak mau ambil cuti banyak, karena tidak mau membebani orang lain dengan pekerjaan yang seharusnya dia lakukan.

Tidak membuat repot orang lain, merupakan pelajaran berharga yang bisa saya ambil dari Koma san. Dan masih banyak lagi pelajaran dan pengalaman berharga saya alami sebagai gaijin dan sekaligus WNI, di Jepang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun