Mohon tunggu...
Tabah Jatmiko
Tabah Jatmiko Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Faktor Dominan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Warga Kota Depok Selama Pandemi

2 Juli 2022   03:45 Diperbarui: 2 Juli 2022   04:05 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi oleh : Innovative Genomics Institute

Sejak awal tahun 2020 tepatnya 9 Maret 2020, WHO mendeklarasikan virus corona sebagai pandemi yang menyerang dunia. Datangnya pandemi memunculkan berbagai masalah baru yang menimpa masyarakat dunia, termasuk masalah ekonomi. Masalah-masalah ekonomi banyak diderita seluruh masyarakat di dunia, termasuk di Indonesia.

Salah satu akibat dari kondisi ekonomi yang memburuk tersebut yaitu gangguan ketahanan pangan rumah tangga. Ketahanan pangan adalah kondisi di mana orang memiliki atau mendapat akses fisik ataupun ekonomi untuk memperoleh makanan bergizi agar dapat menjalani hidup dengan sehat. Fikawati, Syafiq, dan Mardatillah melakukan penelitian untuk mengetahui faktor dominan yang berkaitan dengan ketahanan pangan rumah tangga di Kota Depok pada bulan Oktober sampai Desember tahun 2020. Mereka melakukan survey kepada keluarga yang memiliki ibu hamil, ibu menyusui, dan bayi atau balita dengan total responden adalah 259 rumah tangga.

dokpri
dokpri

Dari tabel tersebut, dapat dilihat bahwa kebijakan menekan mobilitas masyarakat guna mencegah penyebaran virus corona sangat berdampak pada kondisi mata pencaharian masyarakat Kota Depok. Berkurangnya pendapatan yang mereka alami ini merupakan salah satu faktor dominan yang menyebabkan memburuknya ketahanan pangan rumah tangga.

Dari hasil penelitiannya, Sandra Fikawati dan Intan Hidayah mendapatkan data bahwa sebesar 61,8% rumah tangga di Kota Depok mengalami ketahanan pangan yang kurang baik. Berdasarkan hasil analisis bivariat (analisis yang bertujuan untuk mencari hubungan antara dua variabel) menunjukkan bahwa pendidikan juga merupakan faktor signifikan dalam memburuknya ketahanan pangan rumah tangga. Hasil tersebut menyatakan bahwa rumah tangga dengan suami berpendidikan rendah, istri berpendidikan rendah, jumlah keluarga berpendidikan kurang dari 2 orang memiliki kerawanan pangan yang lebih besar. Suami istri yang berpendidikan rendah cenderung memiliki keterampilan bekerja yang terbatas. Sedangkan pekerjaan dengan gaji yang menjanjikan membutuhkan keterampilan bekerja yang lebih banyak.

Kesimpulannya, selain pendapatan rumah tangga, pendidikan juga merupakan salah satu faktor dominan yang berkaitan dengan ketahanan pangan rumah tangga warga Kota Depok selama pandemi. Rumah tangga yang memiliki jumlah anggota dengan pendidikan tinggi lebih banyak akan memiliki ketahanan pangan yang lebih baik daripada rumah tangga yang memiliki jumlah anggota dengan pendidikan tinggi lebih sedikit.

Sumber :

Hidayah dan Sandra Fikawati, Indah. (2021). Faktor Dominan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Selama Pandemi COVID-19 di Kota Depok Tahun 2020 (Analisis Data Sekunder Tahun 2020). doi: 10.20473/amnt.v5i2SP.2021. 30-38.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun