Mohon tunggu...
teungku.nurdin teungku.abd.gani.isa
teungku.nurdin teungku.abd.gani.isa Mohon Tunggu... -

seseorang yang sedang mencari kebenaran melalu berbagai sumber yang ada dasn menerapkannya melaui tulisan-tulisan yang bisa berguna bagi manusia.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Politik Mercusuar SBY:Pujian di Negeri Orang, Cemoohan di Negeri Sendiri !

21 Juni 2012   19:29 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:41 805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Tepat pada haeri rabu 20 Juni 2012  pukul 15 waktu Brasilia KTT Rio+20 dibuka secara resmi oleh Presiden Brazilia ,Dilma Roussef ,mulailah KTT yang dihadiri oleh 192 wakil pemerintah dan 100 diantaranya diwakili oleh kepala negara mereka masing-masing.Begitu besaranya minat negara-negara untuk menghadiri KTT Rio+20 tersebut,sebagai bukti menarik dan pentingnya KTT tersebut.

KOnferensi Tinggi Tinggi(KTT)yang diadakan di Rio Jeneiro itu mengambil tema yang sangat strategis pula bagi kelanjutan pembangunan yang ramah lingkungan bagi keharmonisan kehidupan umat manusia dalam berbagai bidang,karenanya dalam proses peningkatan ekonomi perlu ramah lingkungan dan sesuai dengan sifat-sifat dan karakteristik alam sekitanrnya.

Dalam KTT Rio+20 yang bertemakan dari"Greed Econoimy ke Green Economy"supaya pembangunan terus berlanjut,kemiskinan bisa dipangkas,kerusakan alam juga bisa dikurangi.Karena kerusakan lingkungan dan kemiskinan terjadi disebabkan keserakahan ,dan konsumsi yang berlebihan serta pengabaian terhadap lingkungan alam sekitarnya.

Dari mimbar KTT Rio+20 tersebut SBY dengan kepercayaan dirinya yang tinggi berhasil memukau para hadirin dengan ceramahnya berjudul"Moving Towards Sustainbility :Together We Must Create The Future We Want " di Rio Centre Convention Center Rio Jeneiro,Rabu 20 Juni 2012.PIdato  SBY disampaikan dalam suatu forum diskusi yang dihadiri juga oleh PM Norwegia,Jens Stoltenberg dalam KTT-yang diprakarsai PBB mengenai pembangunan berkelanjutan yang juga sering disebut sebagai KTT Rio+20 tersebut.

Dokumen tersebut juga di tandatangi oleh 192 negara yang secvara sepintas lalu terkesan sangat mewakili dan menguntungkan negara-negara berkembang,namun kurang disenangi oleh negara-negara maju seperti AS dan juga Eropa ,sebagaimana KTT serupa sebelumnya.Selain itu SBY juga akan menympaikan berbagai persepsinya dalam forum PBB (UNESCAP=United Nations Economic and Social Comission for Asia nd the Pasific)forum PBB komisi ekonomi dan  sosial untuk Asia dan Pasifk.

Kemudian SBY juga ikut menyumbang pola pikirnya dalam Conference on Green Economy,Leaders Valuing Nature:A Celebration of Comments   Mengusung: Suistainable Growth with Equity.Indonesia diharapkan kan memberikan konstribusi pengalamannya dalam proses pembangunan berkelanjutan.Menurut SBY dalam paparan awalnya,bahwa keikut serataan Indonesia dalam diskusi kunci masalah pembangunan berkelanjutan terseb ut bukanlah datangnya secara serta merta atau kebetulan belaka,akan tetapi bukti ril berdasarkan pengalaman Indonesia dalam melakukan proses pembangunan berkelanjutannya yang  juga  memang berhasil.

Hal tersebut dikatakan kepada masyarakat internasional di KTT Rio+20 itu,dan sudah bisa  dipastikan bahwa mereka yang hanya mengetahui dari pidato-pidato semacam itu akan segera terkagum-kagum dan segera pula mempercayainya.Namun bagi bangsa Indonesia yang sudah lama merasakan bagaimana keserakahan para kapitalis yang mengekploitasi jutaan lahan rakyat tentu hal itu akan menjadi bahan cemoohan belaka.

Pemerintah pimpinan SBY sudah memberikan keleluasaan kepada investor asing ataupun para investor bumi putra untuik senaknya menguasai lahan-lahan rakyat,mereka mengubah fungsi lahan -lahan rakyat dari lahan persawahan,perladangan,hutan-hutan lindung  menjadi kawasan pertambangan batubara ,emas dan mineral lainnya.Sementara warga masyarakat yang menghuni kawasan tersebut sejak lama tergusur oleh limbah pertambangan mineral mereka,yang menimbulkan berbagai penyakit bagi warga penduduk setempat.

Jutaan hekytar  lahan rakyat sekarang sudah berpindah tangan kepada pihak-pihak asing yang dengan rakus mengekploitasinya,menguras sumber daya alamnya sampai habis lalu ditinggalkan berupa lubang-lubang besar menganga yang kerap menimbulkankorban jiwa.Setiap kawasn peerkebunan,pertambangan bukannya untuk kesejahteraan rakyat ,tetapi sebaliknya justeru sangat merugikan rakyat.Konflik terjadi diberbagai daerah antara warga setempat dengan perusahaan kelapa sawit,pertambangan yang senantiasa pula dimenangkan oleh investor.Bahkan rejim SBY membuat aturan-aturan yang mengutungkan para investor, serta menalangi setiap kebutuhan mereka seperti pasal 18 A  APBN-P  bagi Lapindo Brantas,milik Ical itu.

Berbagai lahan pertanian berubah fungsi,sehungga areal persawahan warga masyarakat terus berkurang dan semakin tidak subur karena limbah yang dibuang kesungai,lahanpersawahan ataupun kelaut yang merusak mata  pencaharian para nelayan.Keserakana tersebut menyebabkan lahan resapan air semakin berkurang,yang merupakan faktor terjadinya banjir dan lonsor.Kurangnya lahan persawahan menyebabkan produksi gabah semakin merosot ,yang pada gilirannya setiap tahunnya Indonesia selalu mengimpor beras jutaan ton dari negara-negara lain.Masyarakat Internasional tentunya bukannya tidak mengetahui, bahwa setiap hari terdapat warga masyarakat yang kurang gizi,busung lapar disekitar pertambangan emas atau langkanya BBM dan minyak goreng bagi warfga setempat termasuk warga yang tinggal disekitar perusahaan bersangkutan.

Itrulah politik mercu suar yang selalu dicanangkan SBY di luar negeri,dengan harapan ia dipercayai oleh negara-negara asing supaya lebih banyak lagi meminjamkan uangnya kepada rejim SBY tersebut.Sedangkan bangsa Indonesia yang harus menanggungnya,bahkan dri sekarang sampai generasi selanjutnya .Lalu apa yang bisa dibanggakan dengan konsep SBY di luar Negeri,yang hanya menguntungkan para invesor asing saja sebagaimana sebelumnya.lalu  mengapa rejim SBY mendapat pujian dari luar negeri ? dengan mudah bisa dijawab ,karena kebijakan SBY memang menguntungkan mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun