29 September 2016
Bunuh Diri Perlahan-lahan
Dalam puisi "Hemat" karya penyair Sutardji Calzoum Bachri yang terdapat di dalam buku kumpulan puisi O Amuk Kapak (1981 dengan gamblang terbaca bahwa dari hari ke hari kita bunuh diri perlahan-lahan. Sebab, dari tahun ke tahun bertimbun luka di badan. Apakah kita menyadari bahwa segobang demi segobang kita menabung maut?
   .
HEMAT
dari hari ke hari
bunuh diri pelan-pelan
dari tahun ke tahun
bertimbun luka di badan
maut menabungKu
segobang-segobang
1977
Dalam puisi "Sebab" (Haiti, 1981) Â penyair Ibrahim Sattah mengatakan mengatakan bahwa meski kita berusaha dengan dalih dan cara apa pun, jika saatnya sampai, maut pun akan datang menjemput.
SEBAB
ingin kujanjikan laut jadi gurun
ikan dan sekalian hewan
pindahlah ke
bulan
sebab laut sebab pantai
sebab laut bernama laut sebab pantai bernama pantai
sebab maut bernama maut
sebab saatnya
sampai
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!