Mohon tunggu...
Inovasi Pilihan

Fenomena Halo Matahari

4 September 2017   19:53 Diperbarui: 4 September 2017   20:00 1232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Pernahkah anda dikejutkan oleh suatu fenomena munculnya pelangi yang mengelilingi matahari? Fenomena itulah yang biasa disebut halo matahari. Kata "halo" sendiri merupakan cincin cahaya seperti pelangi yang dapat muncul di sekitar matahari ataupun bulan. Meskipun terkesan langka dan aneh bagi sebagian orang, sebenarnya proses terbentuknya halo ini memiliki konsep yang sama dengan pembentukan pelangi. Kemunculan halo ini disebabkan adanya dipersi butir - butir es atau air di awan sirrus oleh sinar ultraviolet.

            Panas yang dipancarkan oleh matahari menyebabkan air dari permukaan bumi menguap dan membentuk uap air di atmosfer. Pada saat musim hujan, pertikel - partikel uap air tersebut ada yang naik hingga tingkatan atmosfer yang disebut troposfer, sekitar 5-10 km dari permukaan bumi. Saat uap air mencapai ketinggian yang cukup tinggi, uap air mulai berkondensasi lalu membeku menjadi butiran es.

            Saat cahaya matahari melewati butiran - butiran es, terjadilah pembiasan atau pembelokan cahaya. Proses pembiasan ini memisahkan cahaya putih menjadi warna spektrum. Warna spektrum tersebut antara lain merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Karena terjadi pada siang hari saat posisi matahari tegak lurus terhadap bumi, cahaya yang dibelokkan juga lebih kecil. Itu sebabnya warna halo yang terlihat mengelilingi matahari sangat terbatas.

            Sebagian masyarakat masih beranggapan bahwa kemunculan halo matahari ini merupakan pertanda akan datangnya bencana. Namun nyatanya, fenomena halo matahari merupakan fenomena alam biasa yang tidak jauh berbeda dengan pelangi. Kemunculan halo matahari ini merupakan pertanda tingginya intensitas air di lapisan atas atmosfer. Selain itu, fenomena ini juga memberi sinyal bahwa akan turunnya hujan.

Nama : Sylvania Mulia Fauziyyah

Kelas : XI C

Daftar Pustaka :

Warrilow, Chrissy. 2014. What are Sun Halos?. Atlanta. The Weather Channel.

            Available at : www.weather.com (diakses tanggal 1 September 2017)

Ika. 2011. Halo Matahari, Bukan Pertanda Bencana. Yogyakarta. Universitas Gajah Mada.

            Available at : www.ugm.ac.id (diakses tanggal 3 September 2017)

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun