Mohon tunggu...
Syiva Destiananda Putri
Syiva Destiananda Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa

.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bhakti Akademisi: Mahasiswa PGSD UNNES Memperkenalkan Konsep Makrame Hiasan Dinding kepada Siswa Sekolah Dasar

4 Oktober 2025   11:40 Diperbarui: 4 Oktober 2025   11:40 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Memperkenalkan Konsep Makrame Hiasan Dinding kepada Siswa Sekolah Dasar (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Semarang – Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi (FIPP) Universitas Negeri Semarang (UNNES), melaksanakan kegiatan Bhakti Akademisi di sejumlah sekolah dasar mitra. Kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi nyata mahasiswa dalam meningkatkan kreativitas siswa sekolah dasar melalui pengenalan keterampilan seni makrame.

Dalam kesempatan tersebut, mahasiswa memperkenalkan dan mendemonstrasikan cara membuat makrame hiasan dinding sederhana kepada siswa. Kegiatan ini dilaksanakan di beberapa sekolah mitra, yakni: Alifia Rasma Rahitya di SD Negeri Kedungwinong 01, Abdillah Ramdani Chadiatno di SD Negeri 1 Sidakangen, Syiva Destiananda Putri di SD Negeri Sokoharjo, serta Alia Fitrotunnisa di SD Negeri 2 Nolokerto.

Kegiatan Memperkenalkan Konsep Makrame Hiasan Dinding kepada Siswa Sekolah Dasar (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Kegiatan Memperkenalkan Konsep Makrame Hiasan Dinding kepada Siswa Sekolah Dasar (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Salah satu peserta kegiatan, Alifia Rasma Rahitya, menyampaikan bahwa makrame merupakan seni simpul tali yang sederhana namun sarat nilai edukatif. “Melalui kegiatan ini, kami ingin menanamkan keterampilan tangan, ketekunan, dan kreativitas siswa. Makrame bisa menjadi sarana belajar yang menyenangkan sekaligus melatih kesabaran,” jelasnya.

Sementara itu, Abdillah Ramdani Chadiatno menambahkan bahwa seni makrame juga mendukung pembelajaran kontekstual. “Anak-anak bisa belajar sambil berkreasi. Mereka tidak hanya memahami bentuk seni, tetapi juga belajar memanfaatkan bahan sederhana menjadi karya yang indah,” ujarnya.

Di sisi lain, Syiva Destiananda Putri melihat makrame sebagai media untuk menumbuhkan kolaborasi siswa. “Saat membuat simpul, mereka saling membantu dan berdiskusi. Hal ini sejalan dengan tujuan pembelajaran abad 21 yang menekankan kerja sama dan komunikasi,” ungkapnya.

Sedangkan Alia Fitrotunnisa menekankan pentingnya kegiatan ini dalam menumbuhkan kecintaan pada seni dan budaya lokal. “Kami berharap, melalui pengenalan makrame, siswa semakin menghargai karya seni sekaligus terdorong untuk berkreasi sesuai dengan imajinasinya,” tuturnya.

Kegiatan Bhakti Akademisi ini tidak hanya berfokus pada praktik pembuatan makrame, tetapi juga disertai sesi diskusi ringan antara mahasiswa, guru, dan siswa. Mahasiswa menjelaskan sejarah singkat makrame, fungsi hiasan dinding dalam dekorasi, hingga variasi simpul yang mudah diaplikasikan oleh anak-anak sekolah dasar.

Pihak sekolah menyambut positif kegiatan ini sebagai bentuk implementasi tridharma perguruan tinggi. “Melalui kegiatan seperti ini, mahasiswa tidak hanya mengasah keterampilan akademik, tetapi juga mengabdikan ilmu dan kreativitas untuk kemajuan pendidikan dasar. Siswa pun memperoleh pengalaman baru yang bermanfaat,” ungkap salah satu guru pendamping.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan siswa semakin terdorong untuk mengembangkan kreativitas melalui keterampilan seni. Selain itu, kolaborasi antara kampus dan sekolah dasar semakin erat dalam upaya bersama menumbuhkan generasi yang cerdas, terampil, dan berkarakter.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun