Semarang – Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi (FIPP) Universitas Negeri Semarang (UNNES), melaksanakan kegiatan Bhakti Akademisi di sejumlah sekolah dasar mitra. Kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi nyata mahasiswa dalam meningkatkan kreativitas siswa sekolah dasar melalui pengenalan keterampilan seni makrame.
Dalam kesempatan tersebut, mahasiswa memperkenalkan dan mendemonstrasikan cara membuat makrame hiasan dinding sederhana kepada siswa. Kegiatan ini dilaksanakan di beberapa sekolah mitra, yakni: Alifia Rasma Rahitya di SD Negeri Kedungwinong 01, Abdillah Ramdani Chadiatno di SD Negeri 1 Sidakangen, Syiva Destiananda Putri di SD Negeri Sokoharjo, serta Alia Fitrotunnisa di SD Negeri 2 Nolokerto.
Sementara itu, Abdillah Ramdani Chadiatno menambahkan bahwa seni makrame juga mendukung pembelajaran kontekstual. “Anak-anak bisa belajar sambil berkreasi. Mereka tidak hanya memahami bentuk seni, tetapi juga belajar memanfaatkan bahan sederhana menjadi karya yang indah,” ujarnya.
Di sisi lain, Syiva Destiananda Putri melihat makrame sebagai media untuk menumbuhkan kolaborasi siswa. “Saat membuat simpul, mereka saling membantu dan berdiskusi. Hal ini sejalan dengan tujuan pembelajaran abad 21 yang menekankan kerja sama dan komunikasi,” ungkapnya.
Sedangkan Alia Fitrotunnisa menekankan pentingnya kegiatan ini dalam menumbuhkan kecintaan pada seni dan budaya lokal. “Kami berharap, melalui pengenalan makrame, siswa semakin menghargai karya seni sekaligus terdorong untuk berkreasi sesuai dengan imajinasinya,” tuturnya.
Kegiatan Bhakti Akademisi ini tidak hanya berfokus pada praktik pembuatan makrame, tetapi juga disertai sesi diskusi ringan antara mahasiswa, guru, dan siswa. Mahasiswa menjelaskan sejarah singkat makrame, fungsi hiasan dinding dalam dekorasi, hingga variasi simpul yang mudah diaplikasikan oleh anak-anak sekolah dasar.
Pihak sekolah menyambut positif kegiatan ini sebagai bentuk implementasi tridharma perguruan tinggi. “Melalui kegiatan seperti ini, mahasiswa tidak hanya mengasah keterampilan akademik, tetapi juga mengabdikan ilmu dan kreativitas untuk kemajuan pendidikan dasar. Siswa pun memperoleh pengalaman baru yang bermanfaat,” ungkap salah satu guru pendamping.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan siswa semakin terdorong untuk mengembangkan kreativitas melalui keterampilan seni. Selain itu, kolaborasi antara kampus dan sekolah dasar semakin erat dalam upaya bersama menumbuhkan generasi yang cerdas, terampil, dan berkarakter.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI