Perayaan maulid Nabi sampai detik ini juga tak kunjung usai, ya karena masih bulan kelahirannya yaitu robi’ul awal. Kecintaannya tidak akan pernah padam walau dimatikan sekalipun, tidak akan pernah. Begitu juga umatnya yang berjuta-juta perbedaan tak akan pernah puas untuk memunajatkan sholawat kepadanya. Bukan karena sebuah keterpaksaan supaya untuk mendapat syafa’atnya, melainkan sebuah keharusan ketika rasa cinta itu tumbuh dan cara mengapresiasikannya adalah dengan bersholawat. Sebenarnya tidak hanya itu untuk menunjukkan kecintaan seorang umat kepada pemimpinnya, mengikuti apa yang telah diajarkannya sudah termasuk mengimplementasikan rasa cinta umat dan juga sunnah-sunnahnya. Dan setiap orang yang beriman ketika disebut namanya mau tidak mau pasti akan membalasnya dengan sholawat kepadanya, bahkan tidak hanya manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan juga bersholawat kepadanya. Beliaulah bagaikan penerang dalam kegelapan, kehampaan dan kenistaan.
Â
Usai kau diciptakan-Nya
Banyak yang menganggap kau akan menghancurkan segalanya
Tapi..., Tidak.
Kau hadir membawa ketenangan
Menyambut segala kedamaian
Dan,
Menghadirkan segala ketentraman
Hadirmu...
Dalam dekapan sanubariku.