Mohon tunggu...
Syivaun Nadhiroh
Syivaun Nadhiroh Mohon Tunggu... Wiraswasta - IRT sekaligus Mahasiswi Magister Pendidikan Islam UIN MALIKI Malang

Menjadi Manusia yang mengerti akan makna kehidupan dengan Antusias, Semangat, Smart, Kreatif dan Inovatif. Semoga Sukses dan Berkah, amiin... SEMANGAT-SEMANGAT.....

Selanjutnya

Tutup

Film

Hikmatut Tasyri' dari Film "The Physician" (Ibnu Sina)

27 Juli 2020   09:55 Diperbarui: 27 Juli 2020   10:11 1197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Dalam cerita ini, menjadikan masyarakat harus lebih berfikir kritis terhadap peran-peran yang ada di dalamnya, seperti halnya cerita Ibnu Sina. Kebanyakan dari drama cerita ini adalah fiksi, yang itu tidak seratus persen benar. Masih banyak campur tangan orang-orang Barat, sehingga menjadikan peran orang Barat lebih diunggulkan.

  • Analisa

Kejadian Pertama:

Mencari Ilmu

"Katakanlah, apakah sama antara orang yang mengetahui dengan orang yang tidak tahu." [Az Zumar : 9]

"Barangsiapa yang menginginkan kehidupan dunia, mak ia harus memiliki ilmu, dan barang siapa yang menginginkan kehidupan akhirat maka itupun harus dengan ilmu, dan barang siapa yang menginginkan keduanya maka itupun harus dengan ilmu" (HR. Thabrani)

Dari ayat tersebut, siapapun itu dan darimanapun dia yang ingin hidup bahagia baik di dunia maupun di akhirat adalah dengan menggunakan ilmu. Siapa yang belajar dan mencari ilmu akan menjadikannya berbeda dengan orang yang tidak mempunyai ilmu. Oleh karenanya ilmu tidak akan memandang khusus untuk siapapun itu, tidak pandang Islam, Kristen, Yahudi maupun Atheis. Akan tetapi, ilmu akan menjadi tampak indah dan mengerikan sesuai dengan siapa pelaku ilmu itu, digunakannya ilmu itu dalam hal kebaikan atau keburukan. Semua tergantung kepada siapa yang memiliki dan menggunakannya.

Hal ini terlepas dengan orang beriman atau tidak. Melihat kejadian yang dialami Rob menjadi sangat prihatin terhadap perkembangan pengobatan yang ada di tempatnya dan yang juga dilakukanya. Untuk itu, untuk menyeimbangkan pengetahuan yang dimiliknya dengan pengetahuan yang belum diketahuinya, perlu dia untuk mencari ilmu kepada ilmuwan yang memiliki kontribusi besar dan memahamkan. Dengan tekad dan kegighannya dia berpetualang untuk datang ke tempat pengembangan ilmu yang lebih besar.

Dilihat dari tata cara menggunakan ilmu hikmatut tasyri' dalam pencarian ilmu ini yaitu: menjaga agama, merupakan sebuah unsur penting untuk mempertahankan keteguhan iman didalamnya, begitu juga yang dilakukan Rob, bahwa dia mengatakan "semoga aku bisa mempertahankan keimananku" dari situ dia lebih menjaga agamanya meskipun dalam pencarian ilmu di negeri orang-orang Islam. Dengan bertambah ilmunya juga akan menjadikan agamanya terjaga.

Menjaga akal, tentu hal ini akan menjadikan akal lebih berperan aktif dalam memikirkan perkembangan-perkembangan ilmu pengetahuan. Begitu saat Rob yang merasa pengobatan yang dilakukannya tidak ada ilmunya. Menjaga diri, sepertinya iya yang dilakukan oleh Rob terhadap dirinya untuk tidak menyakiti diri sendiri dan orang lain, maka diperkuatkannya dengan mencari ilmu. Tidak menjadikan dirinya sengsara dalam keterpurukan ketidak tahuannya. Kemudian menjaga keturunannya, sudah jelas dalam ilmu yang dipelajarinya akan menjadikannya lebih mengetahui hal mana yang baik dan tidak. Terlepas dari halal haramnya, yang Rob lakukan sebagai nasrani sejati.

Kemudian dengan menjaga harta, tentu menjadikan harta lebih terjaga dengan ilmu, tidak akan membiarkan hartanya berlimpah ruah tanpa diberikan kepada orang lain. Rob usai dalam pencarian ilmunya, kembali dengan membangun rumah sakit besar dan menjadi seorang dokter. Dari kelima unsur pengembangan hikmatut tasyri' semua dalam proses mencari ilmu menjadi lebih terjaga dan menjaga.

Dalam perjalanan mencari ilmu, Rob mengalami beberapa hal yang dilaluinya, dari dipisahkan dirinya dengan kedua adiknya, ibunya yang meninggal, mengikuti "tukang cukur" yang sedikit ilmu, perjalanan ke Isfahan yang penuh dengan derita alam yang menerpa, diusirnya saat ingin belajar ke Ibnu Sina dan menjadi tersangka dalam pembedahan tubuh manusia. Semua dilakukaknnya hanya untuk satu yaitu ilmu, pengetahuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun