Dari aspek keamanan, sebagian besar masyarakat China merasa bahwa pemerintah harus menjaga kedaulatan nasional dan integritas teritorial semaksimal mungkin melalui cara diplomatik untuk menghindari konflik militer. Ini menunjukkan bahwa warga negara tidak melihat perang sebagai alat yang diinginkan untuk melindungi kedaulatan nasional. Namun, hal berbeda jika berbicara soal isu konflik Laut China Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat mendukung untuk mempertahankan atau meningkatkan kehadiran militer China di Laut China Selatan. Ini menunjukkan bahwa mayoritas penduduk umumnya setuju dengan retorika nasionalis, dukungan masyarakat terhadap pendekatan secara militer yang sebenarnya rendah. Mengingat bahwa China sampai saat ini pun belum pernah terlibat dalam konflik militer yang berlarut-larut dalam lebih dari satu generasi, sesuatu yang dapat mendorong opini publik untuk melawan militerisme. Opini publik pada dasarnya memilih untuk tidak melakukan  cara-cara militer bahkan di luar Laut Cina Selatan.
Dukungan Terhadap Rezim saat ini
Di sisi lain, terdapat fakta menarik bahwa ternyata masyarakat China ada yang memberikan dukungan terhadap rezim dan bahkan tingkat kepuasannya relatif tinggi, terutama di kalangan kelas menengah dan pengusaha. Yang mana menunjukkan bahwa mereka yang telah diuntungkan secara ekonomi dari kebijakan pemerintah dan lebih dekat ke pusat kekuasaan lebih cenderung mendukung rezim dan menentang liberalisme politik. Artinya masyarakat China yang diuntungkan lebih cenderung mendukung segala kebijakan pemerintah. Harapan penulis terlepas dari apapun ideologi yang diadopsi oleh pemerintah, harapan nya ketimpangan sosial yang ada di China dapat berkurang dan lebih memperhatikan kesejahteraan masyarakat kecil yang belum tersentuh kebijakan pemerintah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H