Mohon tunggu...
Syifa Ann
Syifa Ann Mohon Tunggu... Penulis - Write read sleep

Alumni Sosiologi, Penyuka Puisi | Pecinta Buku Nonfiksi & Kisah Inspirasi. | Pengagum B.J Habibie. | Pengguna K'- Mobilian. | Addicted With Joe Sacco's Books. | Risk Taker. ¦ A Warrior Princess on Your Ground. | Feel The Fear, and Do It Anyway :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

The Prisoners' Diaries: Meraba Titik Balik dari Dinding Sel Penjara Israel

7 Mei 2017   15:51 Diperbarui: 7 Mei 2017   18:26 782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Catatan dari balik penjara Israel Dok buku koleksi Pribadi

Barangkali, ketika seseorang masuk ke dalam penjara, bukan hanya kebebasannya yang dirampas, tapi kehidupannya juga ikut dicuri besi-besi jeruji. Bagi orang-orang yang tersekat sel, butuh pertempuran hati dan harga diri untuk mengambil kembali hidup mereka yang dicuri itu.

Mereka hidup di antara ketakutan dan kelemahan, cinta dan kebencian, perdamaian dan ketegangan. Mereka para tahanan Palestina, ada yang ditangkap tanpa alasan, ada yang ditawan karena terlampau keras melawan penjajahan. Mereka seringkali dipenjara menahun tanpa pengadilan dan diperlakukan buruk diluar batas kemanusiaan. Mereka para tahanan Palestina yang tersebar di berbagai sel penjara Israel.

The Prisoners' Diaries yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul Catatan Dari Balik Penjara Israel ini merangkum 20 catatan harian dari 20 tahanan Palestina.

The Prisoners' Diaries pada awalnya adalah catatan-catatan pribadi berbahasa Arab yang dituturkan oleh para tahanan palestina, baik yang sudah bebas atau yang secara diam-diam menulis di dalam sel kemudian pada 2013, sebuah penerbit Malaysia tertarik untuk membukukannya atas saran dari Norma Hashim, seorang relawan dan peneliti Malaysia di Nablus, Palestina.

Melalui buku The Prisoners' Diaries, pembaca diajak menelusuri kehidupan para tahanan Palestina di berbagai penjara Israel. Kebanyakan sel-sel itu berukuran 4x4 meter termasuk toilet dan tempat tidur bertingkat kapasitas satu sel yang seharusnya maksimal hanya 8 orang per sel menjadi kelebihan kapasitas kala harus diisi oleh 10 orang tahanan. Sel itu berubah jadi sarang lebah setiap kali ada sesuatu yang terjadi.

As-Shata Penjara As Shara Salah satu Penjara khusus tahanan Palestina di Israel-- Foto: @Shawajason
As-Shata Penjara As Shara Salah satu Penjara khusus tahanan Palestina di Israel-- Foto: @Shawajason

"Serangga-serangga yang keluar dari dalam toilet adalah satu-satunya bukti kalau masih ada kehidupan di luar penjara." Tutur Ibrahim Almasri, seorang tahanan Palestina dalam catatan hariannya.

Catatan Harian Ibrahim berisi hari-harinya di tahanan Nafha Diberi Judul Menyesakan Jiwa
Catatan Harian Ibrahim berisi hari-harinya di tahanan Nafha Diberi Judul Menyesakan Jiwa
Ibrahim adalah seorang tahanan di penjara Nafha, Israel. Ibrahim dijatuhi hukuman 13 tahun penjara dan ditangkap di rumahnya karena bergabung dengan Hamas--Organisasi Pembebasan Palestina. Putri Ibrahim meninggal ketika dirinya dalam penahanan, pada akhirnya, Ibrahim dibebaskan pada tahun 2009, dibawah pertukaran tahanan setelah tertangkapnya Gilad Shalit-- Seorang tentara Israel yang kemudian disandera Hamas, dan pelepasannya ditukar dengan kebebasan 1.000 tahanan Palestina.

Jumlah tahanan Orang Palestina Ileh Israel Dalam Angka Tahun 2013 Diambil dari buku Prisoners Diaries
Jumlah tahanan Orang Palestina Ileh Israel Dalam Angka Tahun 2013 Diambil dari buku Prisoners Diaries
**
Penuturan lain datang dari Arina Sarahna Seorang ibu 4 anak yang terpaksa harus terpisah dari keluarganya selama 9 tahun karena ditahan Israel akibat melanggar jam malam yang ditetapkan militer Israel. Ironis kesalahan sepele itu harus ia bayar dengan hukuman kurungan selama 9 tahun, tanpa pengadilan sebelum akhirnya dibebaskan karena kesepakatan pertukaran tahanan.

Menurut penuturan Arina, dirinya ditahan di penjara Al Sharon- Israel, di mana bantuan medis untuk para tahanan Palestina sangat sulit didapatkan. Arina yang memiliki penyakit vertigo harus merasakan pingsan selama 2 hari di penjara itu, sebelum dilarikan ke rumah sakit karena sudah sama sekali tak mampu berjalan. Pedih!

Potongan Buku-- Catatan harian Arina
Potongan Buku-- Catatan harian Arina
**
Kisah Ibrahim dan Arina hanya 2 dari 20 kisah yang ada dalam buku kecil yang sarat nilai kemanusiaan ini. Membaca Catatan Dari Balik Penjara Israel, Pembaca akan diperlihatkan bahwa berbicara soal konflik Israel-Palestina sejatinya bukan melulu tentang masalah agama, tapi menyoal kelayakan perlakuan terhadap manusia--sekalipun seorang tahanan.

**
Buku ini adalah tentang potret semangat hidup manusia yang bisa jauh lebih kuat dari rintangan apapun. Karena hal paling berharga dari kehidupan adalah hidup itu sendiri.

Salam Kreatif!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun