Mohon tunggu...
Syefira Maharani
Syefira Maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta

Syefira Maharani T. 22107030070 UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA #JURKOMUINJOGJA23

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Kampung Ramadhan Jogokariyan Event Paling Dinanti? Ada Apa Saja Sih?

7 April 2023   02:47 Diperbarui: 7 April 2023   02:57 2883
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kampung Ramadhan Jogokariyan. Sumber: dokumen pribadi

Kampung Ramadhan Jogokariyan salah satu dari sekian seba serbi yang paling dirindukan dan paling ditunggu tunggu disetiap hadirnya bulan suci Ramadhan. Setiap orang terlebih masyarakat Yogyakarta pasti menanti adanya kampung ramadhan yang satu ini. 

Hadir dalam 1 bulan penuh dalam satu tahun yang hanya ada di bulan Ramadhan membuat  masyarakat berbondong bondong untuk mendatangi kampung yang selalu padat dan ramai ini. 

Kampung Ramadhan yang terletak di Jl. Masjid Jogokariyan, Mantrijeron, Kec. Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta ini bisa menjadi salah satu pilihan tempat ngabuburit yang asik, karena banyak hal menarik yang dapat dilakukan sembari menunggu adzan Maghrib berkumandang.

Berawal dari sekitar awal tahun 2000-an, dimana kegiatan kampung ramadhan hanya berawal dari pembagian takjil atau makanan berbuka puasa secara gratis ke masyarakat sekitaran Masjid Jogokariyan. Belum seramai sekarang, hanya ada masyarakat sekitar masjid Jogokariyan yang sedang mengisi waktunya dengan kegiatan kegiatan yang ada di Masjid Jogokariyan. 

Diawal awal hanya sekitar 600-700 piring yang dibagikan kepada para jamaah masjid yang tengah berbuka. Namun sering meningkatnya jumlah jamaah Masjid Jogokariyan yang juga mulai menyebar tidak hanya masyarakat sekitar masjid, pihak masjid menambah terus porsi yang dibagikan. Hingga saat ini jumlah makanan yang dibagikan mencapai sekitar 3500 piring setiap harinya. 

3500 piring menu berbuka untuk masyarakat. Sumber: dokumen pribadi
3500 piring menu berbuka untuk masyarakat. Sumber: dokumen pribadi
Bahkan saat ini pengunjung Kampung Ramadhan Jogokriyan tidak hanya masyarakat sekitar Masjid Jogokariyan, masyarakat Yogyakarta, masyarakat luar Yogyakarta dan para pelajar mahasiswa yang sedang merantau di Yogyakartapun juga turut meramaikan Kampung Ramadhan Jogokariyan. 

Hal itu membuat para panitia akhirnya berfikir untuk membina dan mendatangkan para pedagang UMKM Yogyakarta untuk berjualan disepanjang jalan Masjid Jogokariyan. 

Dengan didatangkannya para pedagang makanan minuman UMKM Yogyakarta yang beraneka ragam, semakin menambah daya tarik masyarakat untuk menanti hadirnya dan mengunjungi Kampung Ramadhan Jogokariyan setiap tahunnya. Dan menjadikan Kampung Ramadhan Jogokariyan sebagai wisata religi sekaligus wisata kuliner yang hadir di setiap bulan Ramadhan.

Kampung Ramadhan Jogokariyan sebagai tempat Ngabuburit yang asik

Ngabuburit asik di Masjid Jogokariyan. Sumber: dokumen pribadi
Ngabuburit asik di Masjid Jogokariyan. Sumber: dokumen pribadi

Kampung Ramadhan Jogokariyan dinilai sebagai tempat yang asik untuk mengisi waktu sembari menunggu adzan maghrib berkumandang. Banyak kegiatan kegiatan asik yang ditawarkan di Kampung Ramadhan Jogokariyan. Seperti halnya pada sore hari kita bisa jalan jalan dahulu untuk sekedar melihat lihat atau membeli dagangan para pedagang UMKM yang berjajar disepanjang jalan Jogokariyan. 

Setelah puas jalan jalan dan berburu takjil, kita bisa ke Masjid Jogokariyan untuk mengikuti kegiatan kegiatan yang ada di Masjid Jogokariyan. Kegiatan yang ada di Masjid Jogokariyan bermacam macam diantaranya adalah, Kajian, Tausiyah Humor, Dongeng anak islami, Kisah Nabi dan para sahabat, dilanjutkan dengan berbuka puasa bersama dengan makanan yang telah disiapkan sebanyak sekitar 3500 piring untuk dibagikan dan disantap bersama sama para pengunjung ketika waktu berbuka telah tiba. Setelah berbuka bersama sama dilanjutkan dengan Sholat Maghrib secara berjamaah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun