Mohon tunggu...
Syavina Khairunnisa
Syavina Khairunnisa Mohon Tunggu... Lainnya - Smkn 37 Jakarta

Smkn 37 Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cita-cita

21 Oktober 2020   11:54 Diperbarui: 21 Oktober 2020   11:58 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hai semuanya,

Disini saya mau bercerita tentang hobi saya sebagai Penari dan Penyanyi yang berujung jadi cita-cita.

Waktu kecil, kata orang tua serta kakek nenek saya itu anaknya gak bisa diem kalau udah denger musik pasti ada aja tingkahnya joget-joget dan nyanyi gak jelas. Dan pernah sekali dimasukkin di sanggar sama ibu saya tapi saya ogah-ogahan dan pada akhirnya keluar dari sanggar tersebut.

Karena waktu kecil saya itu anaknya kurang bersosialisasi atau bisa dikata ya pemalu lah yaa.. dan pada waktu itu saya berpikir manusia selain orang tua tuh serem banget gitu.

Berlanjutlah pada masa SD dimana saya mulai aktif dan berani sama orang-orang dan mulailah saya suka ikut Nari Tradisional dan ikut Padus anak-anak waktu jaman SD. Namun pas SMP saya tidak melanjutkannya karena pikir saya SMP tuh bakal berat banget dan ternyata enggak.

Lanjut lah pada masa dimana saya duduk di bangku SMK dan saya bertekad untuk ikut ekskul Tari dan ikut padus juga, namun saya gagal. Saya menyakiti hati pembimbing saya di ekskul karena kebandelan saya, lalu di padus saya yang harusnya di lombakan malah digantikan dengan teman saya yang lain karena pada masa penentuan siapa yang berangkat lomba saya tidak datang.

Lalu saya sempat berfikir untuk jauh-jauh dari kata "Seni" karena saya takut saya akan menyakiti diri saya sendiri dan orang lain. Namun saya memang tidak bisa karena passion saya itu ya menuju ke "Seni" dan ya saya tidak jadi berhenti begitu saja.

Saya menyukai dunia Kpop yang pasti itu masuk ke dunia "Seni" dong. Ya saya melihat-lihat beberapa agency disana yang bagus, dan yaps saya mengikuti audisi global di agency tersebut. 

Audisi Pertama, tertera nama saya untuk mengikuti audisi namun naas saya tidak diizinkan karena pada saat itu umur saya baru menginjak 14 tahun dan orang tua saya takut saya kenapa-napa.

Audisi Kedua, sudah mendapatkan izin namun nama saya tidak tertera.

Audisi Ketiga, sudah mendapatkan izin dan tertera juga nama saya.. dan saya juga sudah sempat audisi di depan juri-juri dan itu rasanya saya bangga sekali. Tetapi naas, waktu saya ditelfon balik agency untuk audisi tahap ke-2 saya tidak mengangkatnya atau me-rejectnya karena posisi saya disitu sedang ulangan dan handphone saya berbunyi kencang dan yaps itu membuat teman-teman saya terganggu dan itu menyebabkan rasa penyesalan yang amat-amat sesal hingga saat ini.

Namun.. di tahun 2021 Insha Allah jika digelar lagi audisi global saya akan mengikutinya!!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun