Mohon tunggu...
ahmad fika syauqiy
ahmad fika syauqiy Mohon Tunggu... Guru - be your self

Bermodalkan niat mulia

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Generasi Milenial Bukan Generasi Penuh Khayal

18 November 2017   05:29 Diperbarui: 18 November 2017   06:47 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belakangan ini kita sering mendengar kata "generasi milenial" dari media sosial ataupun kita dengar secara langsung dari dosen, guru, serta orang-orang lain di sekitar kita. Sebagian dari kita pasti masih bertanya, sebenarnya apa dan siapa generasi milenial itu?

Dan dalam artikel ini saya akan sedikit berbagi beberapa hal terkait dengan generasi milenial.

Baiklah kita mulai dari makna generasi milenial, menurut Wikipedia generasi milenial adalah kelompok demografi setealh generasi X (Gen X. Tidak ada batas waktu yang pasti untuk awal dan akhir dari kelompok ini. Para ahli dan peneliti biasanya menggunakan awal 1980 an sebagai awal kelahiran kelompok ini dan pertengahan tahun 1990 an hingga awal 200 an sebagai akhir kelahiran. Milenial pada umumnya adalah anak-anak dari generasi Baby boomers dan Gen X yang tua. Milenial kadang-kadang disebut sebagai "Echo Boomers" karena adanya 'booming' (peningkatan besar) tingkat kelahiran di tahun 1980 dan 1990 an,

So, kita bisa simpulkan bahwa generasi milenial adalah generasi yang mengalami perkembangan zaman, khususnya dari segi tekhnologi. Tidak lain mereka adalah kita, kawula muda yang kiprahnya dinanti oleh negara kita Indonesia.

Lalu ada apa dengan generasi milenial?

Akhir-akhir ini generasi milenial kerap kali dikaitkan dengan masa depan Indonesia, karena memang generasi milenial telah banyak menunjukkan kiprahnya dalam dunia tekhnologi. Dan ini merupakan hal positif yang harus dipertahankan, bahkan dikembangkan. Namun sayangnya, jumlah pemuda yang masuk ke dalam kriteria tadi belum mencapai tingkat mayoritas. Karena faktanya generasi milenia Indonesia masih berada pada titik nyaman, dan belum memanfaatkan perkembangan tekhnologi.

Sekarang saatnya kita mencari problem solvingagar kita sebagai generasi milenial tidk hanya berkhayal dengan kesuksesan kita dan Indonesia. Dan ekonomi menjadi salah satu peluang yang dapat kita manfaatkan. Karena negara kita memiliki kekayaan SDA yang jumlah terbilang sangat besar jika dibandingkan dengan negara-negara besar lainnya. Tetapi kekayaan tersebut tiada artinya tanpa kreatifitas individu maupun kelompok dari generasi milenial dalam berkarya ataupun memasarkan. Tidak lupa kawalan pemangku kebijakan negara sangat dibutuhkan pula, agar dapat memfasilitasi perkembangan ekonomi kreatif yang dijalankan oleh generasi milenial Indonesia.

Dan beberapa inspirasi ekonomi kreatif akan kita bahas di lain kesempatan, jangan lupa aksinya yaa. Agar kita menjadi generasi milenial yang tidak hanya berkhayal dengan kesuksesan-kesuksesan masa depan.

Oh iya akan kita bahas juga beberapa aspek lain yang dapat kita manfaatkan demi memajukan negara kita  di artikel selanjutnya. So, share dan comment artikel ini jika kalian sepakat. Hhe ..

Akhirnya Wassalam

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun