Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa harga-harga barang dan jasa cenderung naik seiring berjalannya waktu ? Misalnya, pada awal tahun 2000-an, uang sebesar Rp1.000 bisa kita digunakan untuk membeli sekitar 10 buah permen. akan tetapi, saat ini dengan nominal yang sama, mungkin hanya bisa mendapatkan 3 atau 4 permen saja. Fenomena ini bukan kebetulan, melainkan akibat dari kondisi yang disebut inflasi.
Inflasi adalah suatu keadaan di mana harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan dalam jangka waktu tertentu. Akibatnya, daya beli uang menjadi menurun karena nilai uang yang kita miliki semakin berkurang. Inflasi adalah bagian dari dinamika perekonomian yang normal, tetapi jika inflasi tidak dikendalikan dengan baik, hal ini dapat menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat dan perekonomian suatu negara.
Pengukuran inflasi biasanya dilakukan melalui Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index/CPI), yang mencerminkan perubahan harga barang dan jasa yang sering dikonsumsi masyarakat. Jika CPI meningkat, maka inflasi terjadi; sebaliknya, jika CPI turun secara signifikan, maka perekonomian mengalami deflasi.
Inflasi membawa beberapa dampak yang langsung dirasakan oleh masyarakat, terutama dalam hal daya beli dan biaya hidup. Berikut dua dampak utama inflasi bagi masyarakat:
Menurunnya Daya Beli Masyarakat
Ketika harga barang dan jasa naik, uang yang dimiliki masyarakat menjadi kurang bernilai. Dengan kata lain, jumlah uang yang sebelumnya dapat digunakan untuk membeli sejumlah barang kini tidak lagi cukup untuk membeli barang dengan jumlah yang sama. Misalnya, apabila pada masa lalu dengan Rp100.000 seseorang bisa membeli satu keranjang belanja penuh, saat ini uang tersebut mungkin hanya cukup untuk membeli setengahnya saja. Hal ini sangat mempengaruhi masyarakat berpenghasilan tetap atau rendah yang pendapatannya tidak bertambah seiring dengan kenaikan harga. Kondisi ini menyebabkan masyarakat harus mengurangi pengeluaran atau mencari barang pengganti yang lebih murah agar tetap dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Meningkatkan Biaya Hidup
Kenaikan harga barang kebutuhan pokok seperti makanan, transportasi, energi, dan layanan publik menyebabkan biaya hidup masyarakat menjadi lebih tinggi. Ketika kebutuhan dasar semakin mahal, masyarakat harus mengalokasikan porsi pendapatan yang lebih besar hanya untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Hal ini berdampak pada berkurangnya pengeluaran untuk hal-hal lain seperti pendidikan, kesehatan, hiburan, dan tabungan. Peningkatan biaya hidup yang terus-menerus dapat menurunkan kualitas hidup masyarakat, khususnya bagi mereka yang berpenghasilan rendah dan menengah. Dampak ini juga dapat menimbulkan ketidakpuasan sosial jika tidak ada penyesuaian pendapatan yang seimbang.
Peran Bank Indonesia dalam Mengendalikan Inflasi
Sebagai bank sentral, Bank Indonesia memegang peranan penting dalam menjaga kestabilan nilai rupiah dan mengendalikan laju inflasi. Salah satu instrumen yang digunakan adalah kebijakan moneter, khususnya kebijakan suku bunga.