Mohon tunggu...
Muhammad Syarif Hidayatullah
Muhammad Syarif Hidayatullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Lambung Mangkurat

Jurusan S1 - Geografi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Covid-19 pada Perekonomian Indonesia

10 Desember 2021   19:35 Diperbarui: 10 Desember 2021   19:37 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada awal 2020, pertumbuhan ekonomi dunia telah menurun, termasuk Indonesia. Masalahnya disebabkan oleh wabah yang mengenai di seluruh Indonesia, yaitu kehadiran penyakit coronavirus. COVID-19 berdampak pada pertumbuhan ekonomi dalam bentuk penurunan ekonomi dunia terutama di Indonesia.

Peta tersebut berdasarkan data pada 13 Desember 2020. Dari peta diatas, terkonfirmasi 6.120 kasus baru perharinya. Total kasus di Indonesia dari bulan Februari telah mencapai 629.429 kasus, 516.656 sembuh, dan 19.111 meninggal dunia. 

Penyebaran virus corona bisa dibilang sangat cepat dikarenakan masyarakat yang kurang berpartisipasi untuk mencegah tertularnya COVID-19. Indonesia pun dapat dikatakan mengalami krisis ekonomi yang cukup besar pada tahun ini.

Dampak COVID-19 pada perekonomian di Indonesia salah satunya adalah terjadinya PHK besar-besaran yang menyebabkan tingkat pengangguran di Indonesia semakin tinggi selama pandemi. Hasil data yang didapat yaitu 1,5 juta pekerja di rumahkan dan terkena PHK yang mana 90% pekerja di rumahkan dan yang di PHK sebesa r 10% (Fakhrul Rozi Yamali, 2020).

Berdasarkan data dari Kementrian Ketenagakerjaan pada tanggal 20 April 2020, total data Perusahaan, pekerja atau buruh formal dan sektor informal dipengaruhi oleh Covid-19, sektor formal diberhentikan atau dirumahkan ada 84.924 perusahaan, sedangkan untuk jumlah pekerja atau buruh berjumlah 1.546.208 orang. 

Sementara itu, untuk sektor informal yang terkena dampak ada 31.444 perusahaan yang harus merumahkan karyawan, de ngan jumlah pekerja yang terdampak PHK mencapai 538.385 orang. Jadi total perusahaan ada 116.370 dan jumlah pekerjanya ada 2.084.593 orang.

Jumlah ini bukanlah jumlah yang kecil. Dengan tingginya tingkat pengangguran maka akan berdampak pada masa depan Negara. Jika pandemi berlansung secara lama, maka dapat dipastikan jumlah buruh yang di PHK akan bertambah pula. 

Peningkatan anka pengangguran yang terus bertambah dapat menyebabkan sesuatu yang buruk bila tidak ditangani secara tepat. Bila tidak ditangani dengan tepat kemungkinan buruknya dapat mengakibatkan tingkat kemiskinan tinggi dikarenakan sektor bisa saja tidak bergerak jika angka kemiskinan mencapai dibawah garis batas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun