Mohon tunggu...
Syarifatul Fitriyah
Syarifatul Fitriyah Mohon Tunggu... Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Saya adalah mahasiswa UINSA jurusan Ilmu Ekonomi yang ingin mendalami dunia kepenulisan dan bidang ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Masa Depan Ekonomi Indonesia : Membangun Melalui Ekonomi Hijau dan Doughnut Economy

27 April 2025   14:52 Diperbarui: 27 April 2025   14:54 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

- Waste4Change: Perusahaan sosial ini menyediakan layanan manajemen sampah terintegrasi, mulai dari pengumpulan dan pemilahan hingga daur ulang. Mereka berfokus pada pengurangan sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA) serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemilahan sampah.

- ecoBali Recycling: Beroperasi di Bali, ecoBali mengadopsi prinsip "Zero Waste to Landfill" dalam layanan pengelolaan limbah berbasis komunitas. Mereka tidak hanya mendidik masyarakat, tetapi juga memfasilitasi daur ulang dan mendorong pengurangan penggunaan plastik sekali pakai.

Praktik-praktik ini memperpanjang siklus hidup produk dan mengurangi dampak lingkungan, sejalan dengan konsep ekonomi yang regeneratif.

 4. Program Desa Wisata Berkelanjutan

Pengembangan desa wisata yang berbasis pada konservasi menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi lokal dapat dicapai tanpa mengorbankan kelestarian alam. Beberapa contoh keberhasilan termasuk:

- Desa Wae Rebo di Flores: Mengembangkan pariwisata yang berorientasi pada budaya serta konservasi hutan, di mana wisatawan diajak untuk menikmati keindahan alam dan budaya lokal tanpa melakukan eksploitasi berlebihan.

- Desa Penglipuran di Bali: Dikenal sebagai salah satu desa terbersih di dunia, Penglipuran berhasil menjaga tradisi adat serta keaslian lingkungan sambil mengelola kunjungan wisata secara berkelanjutan.

Melalui program desa wisata ini, pendapatan masyarakat setempat meningkat, tradisi tetap terjaga, dan ekosistem dipertahankan dalam kondisi sehat — mencerminkan prinsip "safe and just space" dalam Doughnut Economy.

Praktik-praktik yang telah dijabarkan menunjukkan bahwa Doughnut Economy bukanlah sekadar sebuah ide utopis. Melalui upaya konservasi, inovasi dalam pertanian perkotaan, pengelolaan limbah yang berkelanjutan, dan pengembangan wisata berbasis konservasi, Indonesia telah menunjukkan langkah konkret menuju keseimbangan antara kesejahteraan manusia dan keberlanjutan planet.  Dengan memperluas dan mereplikasi praktik-praktik ini, kita dapat membangun masa depan yang adil dan berkelanjutan bagi seluruh lapisan masyarakat.

Penutup

Ekonomi hijau dan Doughnut Economy bukan sekadar konsep teoritis; keduanya menjadi kebutuhan mendesak untuk masa depan Indonesia. Dengan membangun pertumbuhan yang adil dan berkelanjutan, kita tidak hanya melindungi planet ini, tetapi juga menjamin kesejahteraan bagi generasi mendatang.  Mari kita bergerak menuju ekonomi yang lebih manusiawi dan ramah lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun