- Waste4Change: Perusahaan sosial ini menyediakan layanan manajemen sampah terintegrasi, mulai dari pengumpulan dan pemilahan hingga daur ulang. Mereka berfokus pada pengurangan sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA) serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemilahan sampah.
- ecoBali Recycling: Beroperasi di Bali, ecoBali mengadopsi prinsip "Zero Waste to Landfill" dalam layanan pengelolaan limbah berbasis komunitas. Mereka tidak hanya mendidik masyarakat, tetapi juga memfasilitasi daur ulang dan mendorong pengurangan penggunaan plastik sekali pakai.
Praktik-praktik ini memperpanjang siklus hidup produk dan mengurangi dampak lingkungan, sejalan dengan konsep ekonomi yang regeneratif.
 4. Program Desa Wisata Berkelanjutan
Pengembangan desa wisata yang berbasis pada konservasi menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi lokal dapat dicapai tanpa mengorbankan kelestarian alam. Beberapa contoh keberhasilan termasuk:
- Desa Wae Rebo di Flores: Mengembangkan pariwisata yang berorientasi pada budaya serta konservasi hutan, di mana wisatawan diajak untuk menikmati keindahan alam dan budaya lokal tanpa melakukan eksploitasi berlebihan.
- Desa Penglipuran di Bali: Dikenal sebagai salah satu desa terbersih di dunia, Penglipuran berhasil menjaga tradisi adat serta keaslian lingkungan sambil mengelola kunjungan wisata secara berkelanjutan.
Melalui program desa wisata ini, pendapatan masyarakat setempat meningkat, tradisi tetap terjaga, dan ekosistem dipertahankan dalam kondisi sehat — mencerminkan prinsip "safe and just space" dalam Doughnut Economy.
Praktik-praktik yang telah dijabarkan menunjukkan bahwa Doughnut Economy bukanlah sekadar sebuah ide utopis. Melalui upaya konservasi, inovasi dalam pertanian perkotaan, pengelolaan limbah yang berkelanjutan, dan pengembangan wisata berbasis konservasi, Indonesia telah menunjukkan langkah konkret menuju keseimbangan antara kesejahteraan manusia dan keberlanjutan planet. Â Dengan memperluas dan mereplikasi praktik-praktik ini, kita dapat membangun masa depan yang adil dan berkelanjutan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Penutup
Ekonomi hijau dan Doughnut Economy bukan sekadar konsep teoritis; keduanya menjadi kebutuhan mendesak untuk masa depan Indonesia. Dengan membangun pertumbuhan yang adil dan berkelanjutan, kita tidak hanya melindungi planet ini, tetapi juga menjamin kesejahteraan bagi generasi mendatang. Â Mari kita bergerak menuju ekonomi yang lebih manusiawi dan ramah lingkungan.