Kerudung di dalam Islam juga bukan seperti di dalam tradisi Yahudi dimana kerudung merupakan tanda keagungan dan tanda pembeda sebagai wanita bangsawan yang menikah.Â
Kerudung di dalam Islam hanya sebagai tanda kesederhanaan dengan tujuan melindungi wanita, tepatnya semua wanita. Pada falsafah Islam dikenali prinsip bahwa selalu lebih baik menjaga daripada menyesal kemudian. Al Qur'an sangat memperhatikan wanita dengan menjaga tubuh mereka dan kehormatan mereka atas pernyataan laki-laki yang berani menuduh ketidaksucian seorang wanita, mereka akan mendapat balasan.
Penjelasan Dr. Sherif Abdel Azeem, seorang professor di Queen University, Ontario, Canada di atas, memberikan kita gambaran yang cukup utuh mengenai jilbab.Â
Bahwa jilbab bukan saja merupakan tradisi yang diagungkan oleh Islam, tetapi juga oleh agama-agama samawi yang lain. Sehingga sebuah kesalahan yang fatal, saat jilbab dianggap sebagai bentuk penindasan atau perbudakan, tetapi justru lebih berfungsi pada perlindungan dan kehormatan. (Syarif)
*Artikel ini pernah dipublikasikan dalam Majalah PesanTrend Edisi 3 tahun I 2009.