Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Angpao Merah, Xie Xie

19 Februari 2015   23:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:52 2807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1424339908299443760

Hari ini, hari tahun baru Cina. Orang bilang Imlek.

Kita bilang dan ngucapin, Gong Xi Fa Cai, Gong Xi Fa Cai”.

Emang tahu artinya ? Ternyata itu bukan ucapan selamat tahun baru, melainkan doa “Semoga banyak rezeki” atau ”Semoga sejahtera”. Kata ahli bahasa Cina, selamat tahun baru = Xin Nian Khuai Le. Terus doanya, Shen Ti Jian Kang = Semoga badan sehat selalu, Shi Shi Shun Li = Semoga semua usaha lancar selalu. Jawab aja, Xie Xie, bukan ciee ciee ya, yang artinya terima kasih. Amin = Meiguo.

Ini kayak lagi belajar bahasa Cina. Iya gak apa sedikit-sedikit. Mohon maaf deh = Baoqian, deh hehe.

Gong Xi Fa Cai, yang artinya “semoga sejahtera” memang lebih populer. Ketimbang ucapan selamat tahun baru-nya. Ini menarik. Karena secara awam, saya menafsirkan ada kultur doa yang lebih kuat daripada event-nya sendiri. Casing tidak lebih penting daripada isinya. Begitu kira-kira. Artinya, peringatan hari besar itu seremoni, tapi jauh lebih penting implementasi nilai-nilainya. Sungguh menarik dan patut jadi renungan sih.



Sumber: Pribadi - Angpao Merah

Lalu, mengapa yang dipilih “Gong Xi Fa Cai” atau “Semoga sejahtera, semoga banyak rezeki”. Mungkin karena istilah itu bermakna doa. Doa kepada semua orang yang memang mendambakan kesejahteraan.

Maka saat Imlek, ada tradisi memberi ANGPAO, Yaitu amplop merah, yang biasanya isinya uang. ANGPAO hanya simbol kepedulian berupa transfer kesejahteraan atau energi. Dari orang mampu ke yang tidak mampu, dari orang tua ke anak-anak, dari anak-anak yang sudah menikah ke orang tua”. Jujur, ini filosofi yang menarik.

Lalu, kenapa AngPao Merah ?

Iya, amplop warna merah. Melambangkan kebaikan dan kesejahteraan dalam kultur Tionghoa. Merah berarti kegembiraan, semangat menuju kebaikan, keberuntungan.

Ini bukan soal ras, bukan pula soal agama. Ini soal moral. Soal ajaran kebaikan yang bisa kita petik dari mana saja. AngPao boleh dikonotasi dengan uang, boleh juga harta. Semua kita bekerja, berlelah-lelah untuk mencari uang, mencari angpao. Nah, uang juga cuma simbol atau alat kita untuk meraih ridho-Nya. Berarti kita gak boleh salah menyikapi AngPao atau uang. Gak boleh salah menyikapi harta. Karena AngPao bukan tujuan, tapi hanya alat. Alat untuk kita ke akhirat. Betul gak? Gak tau deh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun