Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan Dana Pensiun

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Ketua Dewas DPLK SAM - Humas ADPI - Asesor LSP Dana Pensiun Lisensi BNSP - Edukator Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 54 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Self Respect, Kebaikan Sejati Itu Dimulai dari Diri Sendiri

15 Oktober 2025   16:33 Diperbarui: 15 Oktober 2025   16:33 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Self respect, hargai diri sendiri dulu (Sumber: Syarifudin Yunus)

Faktanya, self-respect sering dianggap egois. Self respect jadi disalahpahami sebagai keegoisan. Padahal, self respect itu cara paling sederhana untuk menghargai diri sendiri dan menetapkan batasan hidup yang lebih sehat. 

Ini penting, karena sekarang banyak orang berlomba menghargai orang lain tapi lupa menerima dirinya sendiri. Di mana-mana tampil begini begitu tapi lali terhadap kebutuhan lahir-batinnya sendiri. Self respect itu bukan egois tapi cara seseorang menghargai diri sendiri sebagai syarat utama agar kita bisa lebih sehat, kuat, dan mampu hadir sepenuhnya bagi orang lain.

Kita sering lupa, orang lain tidak pernah bertugas untuk peduli pada kita. Justru kita yang harus respek terhadap nilai-nilai pribadi. Agar mampu merawat diri sendiri secara fisik dan mental, serta memastikan orang lain memperlakukan kita dengan baik. Self respect bukan untuk melindungi diri bukan pula tanda kelemahan, melainkan tanda kekuatan dan kedewasaan seseorang.

Siapa yang bisa menghargai diri kita selain diri kita sendiri, iya kan? Maka jangan takut dicap egois hanya karena memilih diri sendiri. Karena pada akhirnya, orang yang paling bertanggung jawab atas kebahagiaan, kesehatan, dan arah hidup kita bukanlah orang lain tapi diri kita sendiri. Self-respect itu fondasi untuk membangun kehidupan yang lebih tenang, sehat, dan bermakna.

Hargai diri sendiri dulu, baru hargai orang lain. Seperti pepatah: "Kita tidak bisa menuang apapun dari gelas yang kosong." Maka kita pun tidak bisa memberi cinta dan kebaikan pada orang lain jika diri sendiri hampa. Sibuk boleh tapi harus seimbang, antara untuk diri sendiri dan orang lain. Bila mau memberi lebih banyak ke orang lain maka berikanlah apapun yang dibutuhkan diri sendiri dulu.

Sekarang ini banyak orang sibuk untuk orang lain. Tapi tidak punya waktu untuk diri sendiri. Aneh kan? Kita itu butuh waktu untuk menyendiri, membaca, menulis, berjalan, makan enak, atau sekadar duduk tenang. Namanya lagi "me time", sudah pasti ada orang yang bilang egois ya biarin saja.

Self respect, berilah waktu untuk diri sendiri. Untuk sekadar refleksi atau memulihkan lahir-batin, memanggil kembali energi yang terbuang. Agar kita bisa kembali hadir dengan lebih jernih, bijak, dan penuh energi dalam hubungan dengan sesama maupun urusan pekerjaan.

Percayalah, ketika kita mencintai dan menghormati diri sendiri maka kita akan lebih berdaya untuk menularkan hal yang sama pada orang lain. Self-respect selalu mengajarkan bahwa kebaikan sejati harus dimulai dari dalam diri sendiri. Jadilah literat!

Hargai diri sendiri (sumber: pribadi)
Hargai diri sendiri (sumber: pribadi)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun