Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Financial

5 Alasan Pentingnya Pekerja Siapkan Dana Pensiun Sejak Dini?

21 Mei 2024   04:37 Diperbarui: 21 Mei 2024   04:40 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Perkumpulan DPLK

Mungkin banyak pekerja lupa. Bahwa masa pensiun atau hari tua cepat atau lambat pasti tiba. Banyak perusahaan atau kantor hari ini menerapkan usia pensiun normal di usia 56 tahun. Artinya, mau tidak mau, si pekerja akan pensiun ketika usia pensiunnya tiba. Karena itu, pensiun sejatinya bukan soal waktu, bukan pula soal umur. Tapi soal keadaan, mau seperti apa kita di masa pensiun?

Masa pensiun, bisa jadi kian mengkhawatirkan. Karena usia harapan hidup orang Indonesia terus bertambah. Saat ini berada di kisaran 72 tahun. Bila usia pensiun di 56 tahun, maka masih ada 16 tahun masa kehidupan di hari tua tanpa memiliki gaji lagi. Pertanyaan, dari mana pensiunan dapat membiayai kebutuhan hidupnya di masa pensiun?

Belum lagi inflasi dari tahun ke tahun yang terus meningkat. Akibat naiknya harga barang dan jasa sehingga menyebabkan nilai uang pun menurun. Tentu, uang Rp. 1 juta hari ini akan menurun nilainya dibandingkan Rp. 1 juta pada 10 tahun yang akan datang. Ilustrasinya, bila pekerja hari ini pensiun dan memiliki gaji terakhir sebesar Rp. 10 Juta. Maka dibutuhkan dana sebesar Rp. 2,7 miliar untuk 15 tahun ke depan setelah pensiun. Lagi-lagi, dari mana dana sebesar itu bisa didapatkan?

Bekerja puluhan tahun sejak muda, tidak menjamin akan Sejahtera di masa pensiun. Gaji besar saat bekerja pun belum tentu menjamin tenang di hari tua. Maka masa pensiun atau hari tua harus dipersiapkan sejak dini. Bahkan sejak mulai bekerja, seharusnya siapapun sudah menabung untuk masa pensiunnya sendiri. Tentu, untuk memenuhi biaya hidup di masa pensiun dan memelihara gaya hidup di hari tua seperti saat masih bekerja.

Faktanya hari ini, 9 dari 10 pekerja di Indonesia sama sekali tidak siap pensiun. Bahkan 7 dari 10 pensiunan pada akhirnya mengalami masalah keuangan atau "terpaksa" bergantung kepada anak-anaknya. Kondisi itu terjadi akibat  tidak tersedianya dana yang cukup untuk masa pensiun atau saat tidak bekerja lagi. Atas alasan itulah, setiap pekerja memang harus mempersiapkan dana pensiun sejak dini.


Masa pensiun yang sejahtera itu tidak akan pernah datang dengan sendirinya. Karenanya, masa pensiun harus dipersiapkan sejak dini. Bila mau disadari, setidaknya ada 6 (enam) alasan pentingnya mempersiapkan dana pensiun sejak dini, yaitu:

1. Laju inflasi yang terus meningkat dari tahun ke tahun harus diantisipasi dengan "menabung untuk hari tua" yang konsisten.

2. Terhindar dari perilaku konsumtif dan potensi perilaku utang yang makin membuat kondisi ekonomi pribadi kian memburuk.

3. Terhindar dari gaya hidup modern yang tidak perlu sehingga menambah "beban biaya hidup" yang akhirnya "lebih besar pasak daripada tiang".

4. Besarnya hasil investasi dana pensiun bila didanakan dalam waktu yang lama (di atas 20 tahun) sehingga akumulasi uang pensiun bisa tumbuh signifikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun