Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Taman Bacaan Lentera Pustaka Buka Kelas Berantas Buta Aksara Al Quran

6 November 2022   08:59 Diperbarui: 6 November 2022   09:37 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Setelah diminta beberapa kaum ibu di sekitar taman bacaan dan bertepatan hari ulang tahun kelima, TBM Lentera Pustaka membuka kelas "Gerakan BERantas BUta aksaRA Al Quran (GEBERBURA-AL Quran)" di Bogor (5/11/2022). Targetnya, ibu-ibu warga belajar bisa membaca dan memahami Al Quran. Metode pengajaran pun menggunakan Iqra dan Juz Amma. Sebagai pendiri TBM Lentera Pustaka, Syarifudin Yunus, bertindak sebagai pengajar. Selain dibuka dibuka setiap malam Minggu, kelas buat aksara Al Quran TBM Lentera Pustaka ini pun mengundang relawan yang mau membantu mengajar. Kelas berantas buta aksara Al Quran ini jadi program ke-15 yang dikelola TBM Lentera Pustaka.

Kenapa berantas buta aksara Al Quran?

Data menyebut, masih ada 65% muslim di Indonesia buta Al Quran. Untuk ukuran negara yang mayoritas muslim, tentu angka itu sangat tinggi (Depag RI, 2020). Jadi, melek Al Quran itu penting. Karena ia berbading lurus dengan pemahaman dan manfaatnya. Tidak ada manfaat bagi yang tidak memahaminya. Karena itu, kelas berantas buta aksara Al Quran ini menjadi ikhtiar untuk menjadikan kaum ibu agar mengenal huruf-huruf Al Quran dan bisa membacanya.  

Atas tanggung jawab sosial itu pula, TBM Lentera Pustaka mengambil peran untuk memberantas buta aksara Al Quran. Selagi bisa selagi mampu. Asal mau ikhtiar, dalam waktu yang tidak terlampau lama, insya Allah kaum ibu yang jadi warga belajar bisa melek Al Quran. Memang, membebaskan kaum buta aksara Al Quran sama sekali tidak bisa diukur dari materi apalagi uang. Ini soal waktu dan kemauan saja.

"TBM Lentera Pustaka membuka kelas berantas buta aksara Al Quran atas perminataan kaun ibu yang selama ini tidak bisa membaca apalagi menulis Al Quran. Maka taman bacaan memulainya, agar mereka melek huruf kitab sucinya. Kami ikhtiar semampunya. Karena ini urusan "nanti" bukan urusan "sekarang", tidak bisa diukur dengan materi" ujar Syarifudin Yunus, Pendiri TBM Lentera Pustaka saat mengajar buta aksara Al Quran semalam.

  

Belajar baca dan tulis Al Quran, adalah kewajiban umat. Selain menjadi ladang amal, sekaligus untuk meningkatkan kualitas ibadah umat. Ibarat "siapapun yang mau mengambil buah di atas pohon, tentu harus memanjatnya". Begitu pula agama dan kitab suci, siapapun yang mau menggapainya harus tahu caranya, paham apa yang harus dilakukan? Man jadda wa jadda. Salam literasi #GeberBura #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun