Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 49 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

90% Pekerja Indonesia di Ambang Bangkrut di Masa Pensiun

30 Oktober 2019   08:13 Diperbarui: 30 Oktober 2019   08:23 923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hasil riset menunjukkan "90% pekerja Indonesia tidak siap menghadapi masa pensiun".

Itu berarti, jutaan pekerja di Indonesia di ambang bangkrut secara finansial saat masa pensiun, saat hari tua dan tidak bekerja lagi. Mengapa bisa terjadi? Karena mereka para pekerja sama sekali tidak mempersiapkan masa pensiun dengan baik Tidak memiliki perencanaan pensiun.

Bahkan lebih hebat lagi. Bahwa 93% pekerja pun menyatakan tidak tahu akan seperti apa di masa pensiun. Sehingga keadaan orang Indonesia di masa pensiun pun mengenaskan. Ada 73% pensiunan akhirnya mengalami masalah keuangan, 19% pensiunan "terpaksa" bekerja lagi, dan hanya 9% pensiunan yang benar-benar sejahtera dan mampu menikmati masa pensiun. Di sisi lain, angka harapan hidup orang Indonesia terus meningkat, saat ini mencapai 72 tahun.

Apa artinya? Bila rata-rata usia pensiun di 55 tahun. Angka harapan hidup di 72 tahun. Maka masih ada masa kehidupan 17 tahun setelah pensiun. Pertanyaannya, dari mana biaya hidup pensiunan setelah tidak bekerja lagi?

Edukasi dan sosialisasi akan pentingnya program pensiun di kalangan pekerja tidak bisa dibantah lagi. Pensiun adalah sesuatu yang harus direncanakan, dipersiapkan. Masa pensiun bukan soal waktu. Tapi soal keadaan, mau seperti apa di saat pensiun? Apalagi mengacu pada tingkat penghasilan pensiun (TPP), seorang pekerja butuh "dana" mencapai 70%-80% dari gaji terakhir di masa pensiun. Agar tetap dapat membiayai kebutuhan dan mampu mempertahankan gaya hidup di masa pensiun. Bila Anda pekerja, sudahkah Anda siap untuk pensiun?

Itulah pentingnya merencanakan masa pensiun; mempersiapkan masa pensiun diri sendiri. Jangan sampai tidak siap untuk pensiun. Karena pensiun, cepat atau lambat pasti akan tiba.

Nah pekerja, kini saatnya mempersiapkan masa pensiun.

Salah satu cara yang bisa ditempuh adalah menjadi peserta DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) yang ada di pasaran, yang dapat dipilih sendiri sesuai kondisi dan kebutuhan di masa pensiun. Jangan terbuai dengan gaya hidup di masa bekerja. Sisihkan sebagian gaji untuk masa pensiun yang sejahtera.

Untuk diketahui, DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) merupakan "kendaraan" yang paling pas digunakan mempersiapkan masa pensiun yang sejahtera. Memastikan ketersediaan dana di masa pensiun. Hanya dengan menyetor sejumlah uang setiap bulan sesuai dengan kemampuan, Anda setidaknya telah menyiapkan masa pensiun.

Mengapa mempersiapkan masa pensiun melalui DPLK? Karena DPLK, setidaknya memberikan 3 (tiga) keuntungan yang prinsip, yaitu: 1) ada pendanaan yang pasti untuk masa pensiun, 2) ada hasil investasi yang signifikan selama menjadi peserta DPLK, dan 3) mendapat fasilitas perpajakan saat dana dicairkan ketika masa pensiun tiba. 

Sekali lagi, mulailah untuk mempersiapkan masa pensiun. 

Karena setiap orang, setiap pekerja tidak akan bekerja terus. Ada saat bekerja ada saat pensiun. Ketahuilah, faktanya banyak pekerja yang hanya bisa "menikmati" jerih payah bekerja selama masa bekerja saja. Namun setelah masa pensiun, tidak ada ketersediaan dana yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dan biaya hidup mereka. Itulah yang jadi sebab banyak pekerja di mabang bangkrut justri di masa pensiun.

Uang pensiun yang diharapkan oleh setiap pekerja, intinya harus didanakan atau dipupuk dari sekarang. Agar saat dibutuhkan saat pensiun sudah tersedia dan tinggal dibayarkan. Hari ini, berapa banyak pemberi kerja dan pekerja yang tidak mendanakan uang pensiun para pekerja. Mereka masih menganut "pay as you go", dibayarkan saat diperlukan. Bisa jadi, uangnya belum tersedia. Karena itu, akan lebih baik pekerja mauun pemberi kerja mulai mencicil secara berkala atas "kewajiban uang pensiun yang harus dibayarkan" sejak dini, dari sekarang.

Bila Anda tidak ingin bangkrut di masa pensiun, maka mulailah untuk mempersiapkan masa pensiun. Karena sekali lagi, pensiun itu bukan soal waktu tapi soal keadaan. Seperti kata pepatah, "sedia payung sebelum hujan" maka bersiaplah untuk pensiun ketika masih bekerja... #DPLK #YukSiapkanPensiun

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun