Konsultan di DSS Consulting, Pengajar Pendidikan Bahasa Indonesia & Edukator Dana Pensiun. Mahasiswa S3 Manajemen Pendidikan Unpak. Pendiri TBM Lentera Pustaka. Ketua Ikatan Alumni Bahasa dan Sastra Indonesia (IKA BINDO) FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Sekjen IKA FBS UNJ (2013-sekarang), Wasekjen IKA UNJ (2017-2020). Penulis & Editor dari 22 buku. Buku yang telah cetak ulang adalah JURNALISTIK TERAPAN & "Kompetensi Menulis Kreatif", Antologi Cerpen "Surti Bukan Perempuan Metropolis". Pendiri & Kepala Program TBM Lentera Pustaka di Gn. Salak Bogor. Owner & Education Specialist GEMA DIDAKTIKA, Pengelola Komunitas Peduli Yatim Caraka Muda YAJFA, Pengurus Asosiasi DPLK Indonesia (2003-Now). Salam DAHSYAT nan ciamikk !!
Tidak ada orang yang ingin berutang. Namun, ada kalanya utang tidak bisa dihindari. Untuk biaya pendidikan anak, biaya kesehatan atau membeli rumah "terpaksa" berutang.
Utang memang perlu dihindari. Tapi bukan berarti kita tidak boleh berutang. Apalagi sampai terlilit utang. Satu hal yang pasti, utang jangan sampai membawa masalah finansial baru di rumah kita. Jangan sampai utang menjadi sebab "keruntuhan" ekonomi kita jadi lebih besar. Maka utang, sangat tidak elok dijadikan kebiasaan.
Utang bisa terjadi pada siapa saja. Sebagai contoh utang Kredit Tanpa Agunan (KTA) yang kian marak. Harusnya, KTA dipakai untuk menutupi kebutuhan yang mendesak, kebutuhan yang darurat.
Utang KTA bukanlah cara untuk memenuhi keperluan yang bersifat konsumtif. Membeli barang-barang yang tidak dibutuhkan atau mengikuti gaya hidup sama sekali bukan alasan untuk berutang.
Utang KTA boleh, asalkan untuk hal-hal yang bersifat produktif. Karena utang, siapapun wajib membayar angsuran pokoknya ditambah dengan bunga. Jangan karena utang KTA, jadi stres, jadi pusing.
Lalu, bagaimana cara mengelola utang KTA dengan bijak?
Setidaknya ada 5 cara sederhana agar kita bisa mengelola utang kredit tanpa agunan dengan bijak.
Kelima cara mengelola utang dengan bijak di atas, sangat penting diterapkan pada Kredit Tanpa Agunan (KTA). Banyak bank saat ini menawarkan KTA. Asal sesuai dengan tujuan penggunaan, KTA dapat dipilih sebagai alternatif pembiayaan berbagai keperluan, termasuk biaya renovasi rumah, biaya pendidikan, atau biaya pernikahan.
KTA sering dipilih karena mudah secara administrasi dan cepat secara persetujuan. Tapi seberapa pun besaran pinjaman KTA Anda, patut dipertimbangkan kemampuan Anda sebagai peminjam. Jangan sampai KTA menjadi beban di kemudian hari. Gunakanlah KTA dengan bijak, agar utang pun dapat dikelola dengan baik.
Utang bukan tidak boleh. Tapi utang harus mampu dikelola dengan bijak. Jangan sampai utang bikin kita pusing tujuh keliling. Mulailah untuk membuat prioritas dan tujuan keuangan di masa depan, sekalipun melalui KTA. Terakhir, mulailah berani menghemat pengeluaran untuk mempersiapkan dana darurat bila sewaktu-waktu diperlukan. Agar kita tidak berutang lagi.