Mohon tunggu...
Syamsu Samanhudi
Syamsu Samanhudi Mohon Tunggu... Seniman

Ssniman yang ingin terus berkarya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

perempuan bersanggul nusantara

23 September 2025   12:28 Diperbarui: 23 September 2025   12:28 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PEREMPUAN BERSANGGUL NUSANTARA


syamsu soeid

   Komunitas Perempuan Bersanggul Nusantara Kota Batu, yang dipimpin oleh Ibu Sany Repriandini, merupakan contoh nyata dari semangat pelestarian budaya nusantara. Komunitas ini tidak hanya aktif dalam acara-acara seni budaya tradisional, tetapi juga turut serta dalam peristiwa seni modern.
   Perempuan Bersanggul Nusantara Kota Batu telah menunjukkan komitmennya dalam melestarikan budaya nusantara melalui berbagai kegiatan. Mereka aktif dalam acara-acara seni budaya tradisional dan bahkan menjadi pelaku dalam beberapa kegiatan. Komunitas ini juga terbuka untuk semua kalangan, tanpa memandang strata sosial, suku, atau agama, demi melestarikan budaya nusantara, khususnya Jawa.
   Pada tanggal 20 September 2025, komunitas ini menunjukkan keserbagunaannya dengan hadir dalam pameran lukisan di Gallery Raos Kota Batu, sebuah peristiwa seni modern. Ibu Sany Repriandini, sebagai pimpinan komunitas, memberikan rangkaian bunga sebagai tanda penghargaan tinggi terhadap kegiatan seni budaya. Ini menunjukkan bahwa komunitas ini tidak hanya fokus pada seni tradisional, tetapi juga menghargai perkembangan seni moderen.
   Perempuan Bersanggul Nusantara Kota Batu sudah banyak melakukan kolaborasi dengan komunitas lain dalam beberapa kegiatan. Contohnya, mereka berpartisipasi dalam Gelar Karya Batik Malang bersama komunitas lain seperti Komunitas Kebaya Indonesia dan Komunitas Cinta Berkain Malang Raya. Mereka juga terlibat dalam upaya pemecahan rekor MURI Dunia untuk 96 Jam Nembang Macapat di Desa Pandanrejo. Tidak hanya itu, Perempuan Bersanggul Nusantara juga aktif masuk ke lorong-lorong kantong budaya, seperti misalnya pada Kampung Budaya Polowijen, Malang. Juga kantong budaya Malang Raya.
   Dengan semangat dan komitmennya dalam melestarikan budaya nusantara, Perempuan Bersanggul Nusantara Kota Batu menjadi contoh bagi komunitas lain untuk terus berkontribusi dalam pengembangan seni dan budaya di Kota Batu.

Sekilas Tentang Sanggul

   Sanggul telah menjadi bagian dari budaya Nusantara sejak zaman kuno. Bukti-bukti arkeologis dan relief-relief pada candi-candi di Jawa, seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan, menunjukkan bahwa sanggul telah menjadi rujukan untuk digunakan sebagai gaya rambut oleh wanita pada masa Majapahit (abad ke-13 hingga ke-16) dan mungkin bahkan lebih awal.
   Sanggul juga menjadi simbol status sosial, keanggunan, dan kecantikan dalam budaya Jawa dan beberapa wilayah lain di Nusantara. Seiring waktu, sanggul berkembang dalam berbagai bentuk dan gaya, menjadi bagian integral dari pakaian adat dan upacara-upacara tradisional di berbagai daerah di Indonesia.
   Dalam perkembangannya, sanggul tetap menjadi bagian penting dari identitas budaya Nusantara, terutama dalam konteks upacara adat, pernikahan, dan acara-acara formal lainnya. Hingga saat ini, sanggul masih digunakan dan dihargai sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia.

   Semoga dengan kehadiran komunitas Perempuan Bersanggul Nusantara, Kota Batu khususnya, Malang Raya dan Indonesia, tidak akan pernah kehilangan identitas kearifan budaya yang terbangun berabad-abaf lamanya. Dan selalu menjadi penggerak dan inspirator generasi mendatang dalam meraih jaman keemasan bagi anak-anak dari masa kini. ***
Batu, 23 September 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun