Mohon tunggu...
Syamsul Rijal
Syamsul Rijal Mohon Tunggu... Guru - guru di salah satu sekolah swasta Bandung

sederhana aja kadang memandang dunia dengan sesimple simplenya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pemer-Pamer Kebaikan

8 Januari 2023   06:50 Diperbarui: 8 Januari 2023   07:01 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Apa si artinya kalo kita melakukan hal kebaikan yang musti di ‘ekspose’?
Apakah itu aka menjadi candu dan kebiasaan yang buruk. Dan selalu dinilai jelek di mata sebagian orang?

Tapi tunggu dulu! kita harusnya sepakat bahwa menilai orang lain itu tidak harus dari gaya dan konsepnya. Sebenarnya kita sendiri bisa menilainya dari sisi lain apa yang orang lakukan dengan kebaikannya.


Ria dalam Islam
Benar, perbuatan ria itu buruk. Realitanya, tidak ada hukuman bagi seorang pelaku ria di dunia (hukuman lahir). Tidak seperti dosa zinah yang ada ‘hukuman lahirnya’ yaitu rajam (dengan melempar batu). Intinya kita tidak bisa memberi kan tolok ukur bahwa seseorang itu telah berbuat ria dan tidak mesti diberi hukuman secara lahir. Yang ada kita hanya bisa memberikan nasihat nya saja, jika memang seseorang itu melakukan perbuatan ria yang sudah melampaui batas.

Maka dari itu, kita sesama muslimpun setuju, bahwa  hanya Allah SWT yang tahu dan berhak menilai seorang itu ria atau tidaknya. Dan hanya Allah SWT saja yang berhak menjatuhi hukuman pelaku ria kalau benar-benar seseorang itu pelaku ria di akhirat kelak.  


Pamer ibadah
Ketika seseorang mengupload kebaikan seperti misalnya orang itu mengupload tengah buka puasa sunnah.  Pandangan ita mungkin berbeda-beda. Adayang menggapinya biasa aja dan adajuga yang menaggapinya kritis atau cenderung negatif. 

Kedua pandangan mungkin ini benar, mungkin bisa jadi salah kalau sudah saling serang komen yang malah semakin memperburuk keadaan.  Kalau tahu ada kemungkinan semacam itu, ya toh yang penting perbuatannya itu tidak merugikan kita juga kan kalau biarkan?


Niatnya apa sih?
Tuh kan, kita sendiri tidak tahu niat seseorang itu melakukan kebaikan sebenarnya buat apa? Misalnya ada pejabat yang membagikan sembako dengan sukarela kepada anak yatim  di panti asuhan. 

Sang pejabat itu membagikannya dengan sengaja difoto dan diekspose ke berbagai mediasosial.  Mungkin sebagian kita menilai itu kurang baik, bahkan menilai itu salahsatu perbuatan ria, karena biar kelihatan kebaikannya di mata rakyat.

Tapi eits,.. tunggu dulu! coba kita telusuri lebih dalam! kita setuju seorang pekerja sekelas pejabat atau pemimpin mesti amanah menjalankan tugas kan? Maka dari itu, tugas yang ia lakukan mesti terbukti dan trasfaran, ntah itu dari permintaan rakyat atau dari atasanya.  Dokumentasilah yang dibutuhkan sebagai pembuktian bahwa seorang pemimpin tersebut telah melakukan kegiatan yang sudah direncanakan dan disepakati bersama.

Apalagi membicarakan soal anggaran, seperti ; jumlah, kemana, dan untuk digunakan apa saja anggaran itu? Hal ini harus betul-betul trasnfaran atau terbuka.
Kesimpulanya, ya memang si kita boleh berbeda pendapat. Tapi ga salah juga kita melihat sisi baiknya dari perbuatan orang lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun