Judul diatas saya pilih sebagai ilustrasi yang mudah untuk dipahami dalam menjelaskan mengapa ibukota negara harus dipindah
jauh sebelum Gubernur jakarta Anis Rasyid Baswedan mengajukan anggaran 571 triliun sebagai biaya untuk meng-upgrade jakarta sebagai ibukota negara menjadi kota yang bertaraf internasional, Jokowi sudah mengagendakan pemindahan tersebut
namun ketika Anis mengajukan anggaran sebesar 571 T maka Jokowi pun langsung berpikir cepat, cerdas and bernas sebagaimana judul status diatas, daripada biaya sebesar 571 T dipakai untuk "merenovasi rumah", maka lebih baik kita beli rumah baru dengan nilai yang jauh lebih murah and kwalitas lebih baik tentunya yakni 466 T
artinya ada efisiensi anggaran sebesar 105 T yang dapat digunakan untuk keperluan lain
demikian...
wa Allahu a'lam
salam persatuan
Indonesia dahsyat