Blangkejeren, 3/6/2025_ Anggota DPRA Wilayah VIII (Delapan) Aceh Tenggara-Gayo Lues berjumlah 5 personil melaksanakan kunjungan (reses) ke Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Gayo Lues, 2 Juni 2024.  Seluruh anggota hadir, antara lain Drs H. Ali Basyah, MM (Wakil Ketua DPRA), Rizaluddin S.H, MH (Ketua Komisi V DPRA ),  M. Hatta Bulkaini Skd (Anggota Komisi VI DPRA ) , Drh. Nurdiansyah Alasta, M.Kes (Ketua Komisi IV DPRA)  dan Yahdi Hasan, M.I Kom (sekretaris Komisi VII DPRA) yang tergabung dalam Forum Bersama (Forbes) Anggota DPRA Wilayah VIII.  Kegiatan pertemuan diadakan pada aula Cabdin yang dihadiri seluruh Pengawas dan Kepala  SMA/SMK/SLB se Gayo Lues.Â
Forum tersebut diapresiasi kepala cabdin Gayo Lues, Basri, S.Pd menjelaskan jumlah siswa SMA/SMK Gayo Lues hanya berkisar 3000-an, rata-rata  hanya ada 150-an per sekolah sehingga penerimaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sangat kurang.  Sangat terbatasnya membiayai program sekolah, karenanya sangat berharap forbes memperjuangkan BOS provinsi Aceh, sebagaimana provinsi lain telah melaksanakannya.  Ditambahkan, Marsyidin Yahya (pengawas SMA) anggaran sekolah sangat miris, untuk sekedar minum teh/kopi saja tak tersedia, terpaksa guru/pegawai bawa sendiri atau mencari warung  terdekat saat istirahat.  Dulu, sebelum wewenang dilimpahkan ke provinsi Aceh, sekolah di kabupaten/kota menerima bantuan biaya (semacam BOS provinsi-red), tetapi  setelah bergabung ke pemerintah provinsi jutru dihentikan?  Kan aneh, seharusnya ditambah, katanya.
Ali Basyah, selaku ketua menyampaikan pembentukan Forbes adalah dalam rangka menjaring aspirasi masyarakat wilayah VIII Aceh Tenggara-Gayo Lues untuk kemudian diperjuangkan realisasinya di pemerintah Aceh. Â Masukan langsung dari kepala/pengawas sekolah sangat berguna. Â Alhamdulillah, telah menjaring banyak informasi dalam pertemuan kali ini, ungkapnya. Â Sisi lain disampaikan Rizaluddin yang merupakan putra Gayo Lues ini bahwa telah banyak Pokok Pikiran (Pokir) digelontorkan di sekolah dan masyarakat Gayo Lues, seperti di SMKN 2 Blangkejeren dan banyak sekolah lainnya. Â Beliau berharap, pentingnya sosialisasi Pokir, agar masyarakat memahami peran anggota DPRA menyalurkan pembangunan pada bidang yang sangat membutuhkan (mendesak). Â Â M. Hatta yang merupakan anggota komisi VI membidangi pendidikan, meminta dibentuk grup WA khusus, sebagai jembatan komunikasi bersama seluruh jajaran Cabdin Gayo Lues. Â Bila ada hal penting menyangkut pendidikan, segera dirembukkan dan dirumuskan pemecahannya, insyaAllah beliau dan semua anggota forbes akan memperjuangkannya.
Sesi tanya jawab, Â Iskandar Muda (Pengawas Sekolah) mewakili peserta menyampaikan secara menyeluruh harapan pembangunan pendidikan Aceh, khususnya bagi SMA/SMK/SLB Gayo Lues. Â Paparan beliau; Â sangat ironis, Aceh merupakan daerah Istimewa bidang pendidikan tetapi tidak lebih baik dari Sumatera Utara dan provinsi lain. Dalam kesempatan tersebut, memaparkan hasil kajian mendalam permasalan sekolah dan selanjutnya mengusulkan beberapa hal sangat penting untuk ditindaklanjuti antara lain:
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Provinsi Aceh untuk kebutuhan peningkatan  kegiatan ekstrakurikuler/pengembangan bakat/minat (diluar jam belajar), pelaksanaan program BEREH/BERSAHAJA yang merupakan program Pemerintah Aceh namun belum dianggarkan dalam Rencana Kerja Anggaran (RKA), Praktik Kerja Iindustri SMK dan pendampingan sekolah minimal Rp 100.000.000,-/tahun bagi SMA/SLB dan Rp 150.000.000,-/tahun  bagi SMK
Menyediakan/menganggarkan bantuan Ruang Praktikum Siswa (RPS) SMK lengkap dengan peralatan praktikum, antara lain:
RPS Teknik Kendaraan Ringan (TKR) SMKN 1 Gayo Lues, 1 unit
RPS Teknik Sipil/Bangunan SMKN 2 Blangkejeren, 1 (satu) unit
RPS Tata Busana 1 unit SMKN 2 Blangkejeren, 1 (satu) unit
RPS Teknik Komputer Jaringan (TKJ) SMKN 3 Blangkejeren 1 (satu) unit