Mohon tunggu...
Syamsuddin Din
Syamsuddin Din Mohon Tunggu... Guru - Guru SMP NEGERI 2 LABUAPI LOMBOK BARAT NTB. di sekolah saya diberi amanah menjadi Urusan Humas.

Saya adalah Guru pendidikan Agama Islam, yang memiliki hobi renang di laut, petualang di gunung dan bersepeda.. saya memiliki satu istri dan empat orang anak yang terdiri-dari dua orang laki-laki dan dua orang perempuan.Kepribadian agamais dan mencintai persahabatan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 2.1

9 November 2022   16:31 Diperbarui: 9 November 2022   16:39 2443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 2.1

Catatan saya selama mengikuti pembelajaran di Modul 2.1

Kegiatan Refleksi sebagai bagian dari menilai diri sendiri merupakan bagian penting bagi kita untuk melihat sejauh mana potensi dan kompetensi yang sudah kita miliki, hal apa saja yang perlu diperbaiki dan  ditingkatkan agar ke depannya kita dapat meningkatkan kompetensi diri kita. Pada refleksi kali ini saya tertarik menggunakan model 4 P (Peristiwa, Perasaan, Pembelajaran, dan Penerapan) yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway.

Peristiwa

Pembelajaran modul 2.1 ini merupakan kelanjutan dari modul sebelumnya yaitu modul 1. Sebagaimana kegiatan di modul 1, kegiatan di modul 2.1 ini juga  diawali dengan pre-test yang alhamdulillah tidak terkendala jaringan dalam mengerjaannya sehingga waktu yang disediakan  cukup untuk menjawab semua pertanyaan yang ada di LMS. Pembelajaran menggunakan alur MERDEKA (Mulai dari diri sendiri, Eksplorasi konsep, Ruang kolaborasi, Demonstrasi kontekstual, Elaborasi pemahaman, Koneksi antar materi, dan Aksi nyata).

Kegiatan mulai dari diri merupakan awal  dalam mempersiapkan diri untuk  menerima pengetahuan baru pada modul 2.1, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan  eksplorasi konsep pemikiran dari modul yang sudah dipelajari, diskusi dengan rekan-rekan  Calon Guru Penggerak  dalam ruang kolaborasi untuk menemukan kesamaan persepsi serta saling memberi masukan yang konstruktif dalam membangun pemahaman yang tepat tentang pembelajaran berdiferensiasi, Kemudian secara mandiri menyusun RPP berdiferensiasi yang akan diunggah di LMS untuk mendapat umpan balik dari sesama CGP dan fasilitator, mendapat penguatan dari narasumber dalam elaborasi pemahaman, membuat keterkaitan dengan materi sebelumnya yang sudah dipelajari, dan diakhiri dengan aksi nyata praktik pembelajaran berdiferensiasi di kelas sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang sudah dibuat.

Perasaan

Pada modul 2.1 tentang pembelajaran berdiferensiasi ini, saya  sangat bahagia dan senang sekali karena ini menjadi penguat bagi saya pribadi  sebagai guru Pendidikan Agama Islam yang selama ini kadang  melaksanakan pembelajaran di kelas lebih banyak berfokus pada praktek dari  materi-materi yang ada di  kurikulum,  mengelompokkan anak secara berjenjang dimana kelompok yang  memiliki kemampuan lebih sering menjadi tutor sebaya bagi anggota kelompok yang kurang, sehingga berdampak kepada  faktor  ketuntasan materi kadang sedikit terlambat sesuai rencana dan program semester yang telah kita buat.  Saya akui  dalam penerapan pembelajaran diferensiasi  belum jauh dari maksimal,   karena terkadang  mengabaikan bahwa ada banyak keragaman kebutuhan belajar anak didik dalam satu kelas, juga keterbatasan pemahaman kita tentang pembelajaran diferensiasi. Hal ini semakin menyadarkan dan menguatkan diri saya, bahwa belajar adalah menuntun anak didik  mencapai tujuan, dan tentu sebagai  guru tidak bisa memaksa masing-masing anak  untuk meniti jalan yang sama dalam  proses mencapai tujuannya, namun guru dituntut bisa memfasilitasi anak  dengan berbagai jalan alternatif-alternatif yang sesuai dengan kebutuhan murid, seperti yang diharapkan dalam pembelajaran diferensiasi.

Pembelajaran

Pembelajaran Berdiferensiasi adalah usaha guru untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu murid. Menurut Tomlinson (1999:14) dalam kelas yang mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi, seorang guru melakukan upaya yang konsisten untuk merespon kebutuhan belajar murid. Bagaimana guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar muridnya. Bagaimana ia akan menyesuaikan rencana pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar murid tersebut. Misalnya, apakah ia perlu menggunakan sumber yang berbeda, cara yang berbeda, dan penugasan serta penilaian yang berbeda. Bagaimana guru  menciptakan lingkungan belajar yang "mengundang' murid untuk belajar dan bekerja keras untuk mencapai tujuan belajar yang tinggi. Kemudian juga memastikan setiap murid di kelasnya tahu bahwa akan selalu ada dukungan untuk mereka di sepanjang proses belajar mereka.

Dalam hal Manajemen kelas,  dalam pembelajaran diferensiasi harus tetap  yang efektif. Bagaimana guru harus terampil menciptakan prosedur, rutinitas, metode yang memungkinkan adanya fleksibilitas, namun juga struktur yang jelas, sehingga walaupun mungkin melakukan kegiatan yang berbeda, kelas tetap dapat berjalan secara efektif. Demikian juga dalam Penilaian, guru menggunakan penilaian berjenjang dan  berkelanjutan. Bagaimana guru tersebut terampil menggunakan informasi yang didapatkan dari proses penilaian formatif yang telah dilakukan, untuk dapat menentukan murid mana yang masih ketinggalan, atau sebaliknya, murid mana yang sudah lebih dulu mencapai tujuan belajar yang ditetapkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun